Kalimat Singkat yang Bisa Memperbarui Iman

Al Imanu yazidu wa yanqush. Demikian salah satu judul bagian dlm Shahih Muslim. Bahwa doktrin itu naik & turun.

Karena sifatnya fluktuatif, iman perlu diperbaharui sesering mungkin. Agar beliau kembali stabil. Agar ia kembali kokoh. Kuat & kokohnya doktrin akan membuat seorang muslim diliputi kedamaian. Kuat & kokohnya keyakinan akan membuatnya mempunyai daya imunitas terhadap godaan duniawi yg semakin hari kian berat. Godaan duniawi cukup efektif menciptakan banyak orang kehilangan idealismenya; menggadaikan kepercayaan demi menerima harta & kekayaan. Larut dlm budaya permisif yg menjerumuskan. Hingga tak lagi peduli antara halal & haram.

Bagaimana cara memperbarui dogma? Salah satu caranya ditunjukkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Cara ini termasuk sederhana karena hanya berisi kalimat singkat yg mudah dihafal. Bahkan tak perlu lagi dihafal alasannya setiap muslim sudah biasa melafalkannya.

Kalimat yg dimaksud ialah kalimat tahlil. La ilaha illallah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

جَدِّدُوا إِيْمَانَكُمْ. قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا قَالَ أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ

“Perbarui kepercayaan kalian” Lalu ditanyakan, “Ya Rasulullah, bagaimana caranya memperbarui dogma kami?” Beliau pun menjawab, “Perbanyaklah ucapan Laa ilaha illah.” (HR. Ahmad & Hakim dlm ‘Al Mustadrak ‘ala Shahihain)

Ternyata terapinya sungguh mudah; memperbanyak mengucap kalimat tahlil. La ilaha illallah. Meskipun mudah, nyatanya tak banyak yg bisa mengamalkannya. Mungkin alasannya adalah tak mengetahui keutamaannya. Atau dunia terlalu merepotkan kita. Hingga kita tak sempat berdzikir & memperbanyak mengucap kalimat tahlil.

Mungkin ada yg mengajukan pertanyaan, kenapa ada orang yg telah banyak mengucap kalimat tahlil tetapi tak tampakbekas keimanan yg membara dlm kehidupannya? Bisa jadi orang yg demikian cuma mengucapkan tahlil tanpa menyelami maknanya. Hanya membaca di bibir saja. Sehingga dia menyatakan la ilaha illallah namun tak beribadah pada Allah. Ia mengatakan la ilaha illallah namun tak berdoa cuma pada Allah. Ia menyebut la ilaha illallah tetapi tak bergantung cuma pada Allah. [Muchlisin BK/wargamasyarakat]

  Ciri-ciri Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah (Bagian 3)