Kapal ini paling besar di masanya. Bisa memuat 2.224 penumpang. Ia pula merupakan kapal paling mewah dgn harga tiket yg sangat mahal. Menurut perancangnya, kapal ini didesain sangat mutakhir sehingga tak mungkin karam.
Tetapi itulah kesombongannya. Ia bahkan menantang Tuhan. “Kapal ini tak akan mampu tenggelam, bahkan oleh Tuhan sekalipun,” kata Thomas Andrews, sang perancang kapal.
Ya, kapal ini yakni kapal Titanic. Dibuat pada tahun 1909 hingga tahun 1911 oleh galangan kapal Harland and Wolff di Belfast, Titanic pertama kali berlayar pada 10 April 1912 dr Southampton menuju New York. Namun, pada 14 April 1912, Titanic yg disombongkan tak akan karam datang-tiba menabrak gunung es. Tak usang lalu, kapal pesiar termewah itu pun karam. Korban tewas meraih 1.514 tergolong Thomas Andrews.
Manusia adalah makhluk yg lemah. Namun, tak sedikit yg menyombongkan diri. Bahkan ada yg tingkat kesombongannya hingga pada level tinggi sehingga membandingkan dirinya dgn Tuhan, atau menantang Tuhan. Seperti yg diucapkan oleh Thomas Andrews. Ia menyombongkan kapal Titanic rancangannya, bahkan mengklaim Tuhan pun tak bis menenggelamkan kapal itu. Lalu apa yg terjadi, kapal itu karam pada hari keempat pelayaran perdananya.
Dalam sejarah insan, Thomas Andrews bukanlah orang pertama & terakhir yg menyombongkan diri & menghina Tuhan. Jauh sebelum Al Qur’an diturunkan ada Fir’aun yg menyombongkan diri “aku adalah Tuhanmu yg Mahatinggi.” Lalu apa yg terjadi? Ia ditenggelamkan di maritim merah.
Ada Qarun yg menyombongkan diri dgn kekayaannya. Lalu apa yg terjadi? Ia ditenggelamkan di perut bumi beserta seluruh harta bendanya.
Di Jepang pula pernah terjadi. Seorang arsitek sesudah menyelesaikan pembangunan gedung di Kobe menyampaikan, “tidak ada gempa yag dapat meruntuhkan gedung ini.” Lalu apa yg terjadi? Tak lama lalu gedung itu runtuh dilanda gempa. [Ibnu K/wargamasyarakat]