Komunikasi
dua arah yg intim merupakan faktor utama untuk terciptanya korelasi yang
serasi dalam suatu akad nikah.
Dengan komunikasi yg baik pasti setiap permasalahan yg ada bisa didiskusikan bareng pasangan, entah itu cuma berupa curahan hati atau untuk diselesaikan.
Jika
komunikasi dlm suatu ijab kabul tak tanpa kendala atau berjalan satu arah, akan
mudah menimbulkan pertentangan diantara pasangan.
Meskipun
begitu, setiap orang pasti mempunyai cara komunikasi tersendiri yang
unik dengan pasangannya.
Berikut ini merupakan tips Menjalin Komunikasi Yang Efektif dlm Pernikahan
Daftar Isi
Tips Efektif Berkomunikasi dlm Pernikahan
Isi
komunikasi
Pernikahan
harus diisi komunikasi, biar cinta tetap bertahan hidup.
Karena, dengan
komunikasi & percakapan
yang mengesankan, kita mampu mengetahui apa yang diinginkan dan yang
tidak dikehendaki pasangan.
Komunikasi
di sini bisa sifatnya sederhana berupa percakapan
ringan bisa pula serius ketika membicarakan sesuatu.
Lewat
percakapan, keakraban akan lebih terjalin.
Tak sedikit
suami atau istri yg mengeluh, tak tahu persis apa yg dikehendaki
pasangannya.
Kebingungan
seperti ini, utamanya disebabkan kurangnya percakapan antar-keduanya.
Pihak istri
mengharap suami tahu sendiri harapan istri, sementara suami mengharapkan
istri memenuhi keinginan suami tanpa harus diminta.
Pasangan
yang jarang atau sama sekali tak pernah menciptakan percakapan atau obrolan
intim, umumnya mudah menerima konflik.
Sebab,
setiap ganjalan di hati pasangan tak segera terselesaikan, tapi cuma
ditebak-tebak. Bila berlangsung lama, timbullah prasangka jelek.
Masalah
sederhana jadi berat & dilema yg berat jadi lebih berat lagi.
Ini dapat
menyebabkan pertengkaran, pisah ranjang, hingga bubarnya perkawinan.
Percakapan pula bisa menyingkir dari tumbuhnya impian yg kelewat tinggi kepada istri atau suami.
Baca pula nasehat membentuk keluarga sakinah.
Timing
(Waktu Percakapan)
Misal saat
Anda sedang asik nonton tv atau sedang sibuk menuntaskan pekerjaan Anda,
pasti akan sulit menjadi penengar yg baik ketika diajak diskusi dgn pasangan
Anda.
Carilah
waktu yg tepat dikala Anda ingin mengajak diskusi.
Sebaliknya,
jikalau pasangan Anda memerlukan Anda menjadi pendengar ketika itu juga, tunda
pekerjaan Anda sementara waktu.
Percakapan
simpatik
Percakapan yg mengesankan, berdasarkan G. C., seorang konselor perkawinan dr Amerika Serikat, yaitu obrolan simpatik antara dua orang yg membuatkan pengalaman, fikiran, perasaan, & hasrat.
Percakapan
mengesankan antara suami istri yaitu bila yg satu berbicara & yg lain
menyimak .
Selain itu,
percakapan berisi kejujuran, keterbukaan, diskusi dilema yg terjadi dalam
keluarga, istilah harapan bareng & hobi.
Dan, semenjak
awal hingga tamat berlangsung dgn simpatik, sopan & ramah, tanpa ada bunyi
yang bernada emosional.
Membuka diri
Percakapan
dapat dimulai dr mana saja & kapan saja serta tak melulu mesti berupa
percakapan berat.
Obrolan
ringan pun boleh dibicarakan. Dari percakapan sederhana percakapan bisa
bergulir hingga pada keinginan atau pandangan masing-masing.
Misalnya,
ihwal pendidikan anak, peningkatan ekonomi, kekerabatan sosial, hingga kekerabatan
seksual.
Sudah pasti,
baik istri maupun suami mesti belajar menyatakan keinginannya secara
terang.
Tidak ada
cara lain selain sama-sama berguru serta berlatih mengomunikasikan isi
hati.
Adakalanya
pasangan kita condong lebih pasif dlm berbicara.
Sebab,
keahlian berkomunikasi dipengaruhi acuan kebiasaan.
Ada yang
sejak kecil sering berkomunikasi dgn orangtuanya, tapi ada pula yg senantiasa
menyimpan ganjalan sendiri.
Untuk itu
kita harus hafal karakteristik pasangan kita. Siapa saja yg berkepentingan
lebih dulu, hendaknya memulai percakapan.
Kalau penu, kita melontarkan pertanyaan pancingan.
Baca juga: Kutipan kata berisi Nasehat wacana Pernikahan
Makara
pendengar aktif
Masih berdasarkan G. C., percakapan mengesankan memprioritaskan proses menyimak dengan-cara simpatik.
Kita harus
mau mendengar & mengerti apa yg dibilang pasangan, sebelum memberi
masukan. Inilah yg disebut mendengar aktif.
Setiap orang
membutuhkan pendengar yg simpatik. Pendengar jenis ini yaitu pendengar yang
secara lapang dada ingin tahu apa yang sedang dikatakan musuh bicaranya.
Hal ini
kadang agak sukar dilakukan para suami. Bagi sebagian orang, khususnya laki-laki,
percakapan ialah sarana untuk mengetahui masalah, mendiskusikan pro & kontra,
lalu mendapatkan jalan keluarnya.
Karena itu,
mereka condong menyela atau membantah ucapan istri.
Padahal,
bagi banyak wanita, pendengar yg baik jauh lebih berharga daripada segudang
pesan yang tersirat atau jalan keluar.
Maklum,
kadang-kadang perempuan bercerita bukan karena ingin nasihat, tapi sekadar
mengendorkan hati.
Menyela
pembicaraan, sebaiknya hanya dikerjakan untuk memperjelas inti kalimat lawan
bicara.
Setelah
pasangan selesai bicara, barulah kita melontarkan pertanyaan yg baik, yang
bisa membantu pasangan mengungkapkan perasaannya, seperti, “Mengapa ananda sebal
padanya?”
Yang
penting, jangan membuat pertanyaan asaI-asalan. Sebab, pasangan akan merasa tak
dipedulikan.
Terakhir,
diperlukan waktu yg sempurna untuk suatu percakapan yg mengesankan.
Jika suami
sedang asyik membaca koran atau nonton program olahraga favoritnya, lebih baik
tunggu dulu sebentar atau cari waktu lain.
Bila
pasangan baru pulang kantor dgn wajah letih & duka, lebih baik tunggu
sampai rileks kembali.
Tips Menjadi
Pendengar yg Baik bagi Pasangan
Pasang
pendengaran
Tunjukkan minat terhadap pembicaraan. Kalau perlu letakkan barang yang sedang kita pegang & tunda pekerjaan Iain.
Baca situasi
sebelum bereaksi.
Sebaiknya
bereaksilah sesuai kebutuhan pasangan saat itu, bukan sesuai harapan kita
Bahkan kalau tampaknya iatidak ingin kita bicara apa-apa, jangan bicara.
Tunda komentar.
Sebelum pasangan selesai bicara, jangan keluarkan
komentar & nasihat Anda.
Simpan
pesan tersirat & jalan keluar.
Belum pasti
pasangan butuh pesan yang tersirat kita. Siapa tahu,
ia hanya ingin memberikan isi hati.
Beri umpan
balik.
Umpan balik
bikin pasangan
tahu bahwa kita mendengar dan berusaha mengerti perasaannya.
Dahulukan dukungan norverbal.
Sebelum
memberi umpan balik mulut pada pasangan, lebih baik berikan dukungan
non-verbal dahulu, seperti mengusap, mengelus atau memeluk.
Demikian
kiat berkomunikasi efektif untuk menjaga hubungan tetap harmonis dalam
ijab kabul.
Semoga
berguna!