Mind Mapping (Peta Pikiran)

Wycoff (2002:63-64) “pemetaan pikiran adalah salah satu teknik yg merupakan bentuk kemampuan yg paling efektif dlm proses berpikir inovatif”. Hal ini bermakna penggunaan peta asumsi yaitu salah satu media untuk menyeimbangkan cara kerja otak kanan & otak kiri peserta didik. 
Yovan (dalam Mahmuddin, 2000), “mind maping adalah teknik menulis dimana dapat mengefisienkan penggunaan waktu dlm mempelajari suatu keterangan”. Hal ini terutama disebabkan karena mind mapping dapat menyajikan ilustrasi menyeluruh atas suatu hal, dlm waktu yg lebih cepat. Dengan kata lain, mind mapping bisa memotong waktu mencar ilmu dgn mengubah teladan pencatatan linear yg memakan waktu & condong membosankan menjadi pencatatan yg efektif yg sekaligus eksklusif mampu dipahami oleh siswa. 
Buzan dlm bukunya yg berjudul “The Ultimate Book of Mind Maps”, (dalam Wycoff, 2002:63) “Mind Map yakni alat pikir organisasional yg sungguh hebat”, selain itu, Tony Buzan pula berpendapat bahwa  Mind Map merupakan cara mencatat yg kreatif, efektif & dengan-cara harfiah akan “memetakan” fikiran-anggapan insan.
Berdasarkan pendapat beberapa hebat di atas, mampu disimpulkan bahwa Mind Mapping (Peta Pikiran) yakni suatu metode pembelajaran yg dengan-cara inovatif mamadupadankan cara kerja otak kita dgn menggunakan potensi & kapasitas otak  dengan-cara benar & efisien dgn menertibkan otak kiri & otak kanan.
Peta pikiran bermaksud membuat materi pelajaran berpola dengan-cara visual & grafis sehingga gampang dimengerti yg dapat menolong merekam, memperkuat, & mengenang kembali informasi yg telah dipelajari. Selain itu, mind mapping pula memudahkan siswa mencari kata kunci dlm setiap materi atau proses pembelajaran yg berjalan.
Ada tujuh bagian pemetaan pikiran Wycoff (2002:66-67) ialah selaku berikut.
1.      Fokus sentra yg berisi gambaran atau lambang gambar problem atau informasi yg dipetakan, diletakkan di tengah halaman.
2.      Gagasan dibiarkan mengalir bebas tanpa evaluasi.
3.      Kata-keyword digunakan untuk menyatakan gagasan.
4.      Hanya satu keyword ditulis per baris.
5.      Gagasan keyword dihubungkan ke konsentrasi sentra dgn garis.
6.      Warna digunakan untuk menerangi & menekankan pentingnya suatu gagasan.

7.      Gambar & lambang dipakai untuk menyoroti pemikiran & merangsang asumsi semoga membentuk kaitan yg lain.