Cara Menentukan Umur Fosil dan Batuan

Cara Menentukan Umur Batuan & Fosil. Fosil yaitu data yg berguna untuk merekonstruksi sejarah kehidupan, tetapi hanya bisa dikerjakan jika kita bisa menentukan daerah yg tetap bagi fosil tersebut dlm dongeng yg belum terungkap. Walaupun urutan fosil dlm strata batu memberitahu kita tentang urut-urutan terbentuknya fosil tersebut-umur relatifnya- namun kita tak mendapat infomasi apa pun ihwal umur yg bahwasanya (otoriter) dr fosil itu. 

Mengkaji posisi relatif fosil pada strata bagaikan melepaskan lapisan-lapisan kertas dinding di sebuah rumah tua. Kita mampu menentukan urut-urutan lapisan tersebut tatkala ditempelkan, namun kita tak dapat mengenali tahun pada dikala masing-masing lapisan ditambahkan.

Bagaimana cara menentukan umur mutlak suatu fosil? Salah satu teknik yg paling biasa dipakai yaitu penentuan umur radiometri (radiometric dating), yg didasarkan pada peluruhan isotop radioaktif. Sebuah isotop induk radioaktif meluruh menjadi isotop anakan dgn laju yg konstan. Laju peluruhan dinyatakan sebagai waktu-paruh (half life), waktu yg diperlukan bagi 50% isotop induk untuk meluruh. Setiap macam isotop radioaktif mempunyai waktu paruh yg khas, yg tak dipengaruhi oleh suhu, tekanan, atau variabel lingkungan yg lain. Misalnya, karbon-14 seluruh relatif cepat, waktu-paruhnya 5.730 tahun, Uranium-238 meluruh dgn lambat, waktu paruhnya 4,5 miliar tahun.

Fosil mengandung isotop dr bagian-bagian yg terakumulasi dlm organisme sewaktu masih hidup. Misalnya, karbon dlm organisme hidup meliputi isotop karbon yg paling biasa , kabon-12, selain sebuah isotop radioaktif, karbon-14. Sewaktu mati, organisme berhenti mengakumulasikan karbon, & jumlah karbon-12 dlm jaringannya tak berganti walaupun waktu berlalu. Akan tetapi, karbon-14 yg dikandungnya sewaktu mati pelahan-lahan meluruh & menjadi komponen lain, nitrogen-14. Oleh karena itu, dgn mengukur perbandingan karbon-14 dgn karbon-12 dlm suatu fosil, kita dapat menentukan umur fosil. Metode ini mampu diterapkan pada fosil yg umurnya lebih dr 75.000 tahun; fosil yg lebih bau tanah dr itu mengandung karbon-14 yg terlalu sedikit untuk dideteksi dgn teknik-teknik masa sekarang. Isotop radioaktif dgn waktu-paruh yg lebih lama digunakan untuk menentukan umur fosil yg lebih bau tanah.

Menentukan umur fosil yg tua dlm batuan endapan bisa menjadi hal yg sangat menantang. Salah satu alasannya yaitu organisme tak memakai radioisotop dgn waktu-paruh yg panjang, misalnya uranium-238, untuk membangun tulang atau cangkangnya. Terlebih lagi, batuan endapan sendiri cenderung terdiri dr sedimen yg umurnya berlawanan-beda. Dengan demikian, kita lazimnya tak bisa menentuka umur fosil bau tanah dengan-cara pribadi. Namun mahir geologi mampu menerapkan sistem tak eksklusif untuk menyimpulkan umur mutlak dr fosil yg diapit oleh dua lapisan batuan vulkanik. Misalnya para peneliti mungkin mengukur jumlah isotop radioaktif potasium-40, yg berwaktu paruh 1,3 miliar tahun, dlm setiap lapisan batuan. Jika umur kedua lapisan watu yg mengapit fosil ditentukan berumur 525 & 535 juta tahun, fosil tersebut kemungkinan merepretansikan organisme yg hidup sekitar 530 juta tahun kemudian.

Magnetisme bebatuan pula menyediakan isu ihwal penentuan umur. Selama pembentukan batuan vulkanik & endapan, partikel-partikel besi dlm bebatuan menjajarkan diri dgn medan magnetik bumi. Tatkala batu mengeras, orientasi partikel-partikel tersebut pun terbekukan. Pengukuran magnetisme berbagai lapisan bebatuan mengindikasikan bahwa kutub magnetik utara & selatan telah berganti-ganti posisi berulang kali di masa lalu. Karena pembalikan letak kutub magnetik itu eksklusif memengaruhi keseluruhan planet, pembalikan pada satu lokasi dapat dicocokkan dgn pola-acuan yg berkesesuaian di kawasan-daerah lain. Pendekatan ini memungkinkan umur bebatuan ditentukan sewaktu metode-tata cara lain tak tersedia. Metode tersebut pula dapat digunakan untuk menegaskan kebenaran umur yg diperkirakan dgn cara-cara lain. 

Demikianlah penjelasan ihwal Cara Menentukan Umur Fosil & Batuan, gampang-mudahan berfaedah.