Saat ini gosip global warming (pemanasan global) sering dibicarakan & menjadi bahasan yg menawan baik dlm kecil-kecilan hingga tingkat internasional. Global warming sudah menjadikan pergeseran iklim yg signifikan seperti yg terjadi di negara kita. Efek dr pemanasan ini sudah mengakibatkan pergeseran iklim yg ekstrim. Beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yg menimbulkan banjir. Selain itu pula muncul angin puting beliuang & angin kencang. Laporan dr Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperlihatkan adanya efek-dampak dr perubahan iklim yg sudah ada & yg mungkin terjadi dimasa depan. WHO sudah mempunyai telaah tentang asumsi pergantian kesehatan global balasan pergeseran iklim hingga tahun 2000 & telah menciptakan asumsi resiko kesehatan sampai tahun 2030. Hasilnya memberikan bahwa pergeseran iklim yg telah terjadi semenjak pertengahan 1970-an menjadikan 150.000 maut & kira-kira 5 juta keganjilan pertahun sebagai balasan meningkatnya jumlah penyakit.
Pengertian global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut & daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global semenjak pertengahan masa ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya fokus gas-gas rumah beling balasan acara insan melalui efek rumah beling. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah & akademik, termasuk semua perguruan tinggi sains nasional dr negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yg tak setuju dgn beberapa kesimpulan yg dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yg dijadikan acuan oleh projek IPCC memperlihatkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 & 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berlawanan mengenai emisi gas-gas rumah beling di masa mendatang, serta versi-model sensitivitas iklim yg berlawanan. Walaupun sebagian besar penelitian terkonsentrasi pada periode hingga 2100, pemanasan & peningkatan wajah air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dr seribu tahun meskipun tingkat emisi gas rumah beling sudah stabil. Ini merefleksikan besarnya kapasitas panas dr lautan. Para ilmuan menggunakan versi komputer dr temperatur, pola presipitasi, & sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuan sudah menciptakan beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global kepada cuaca, tinggi permukaan air bahari, pantai, pertanian, kehidupan hewan & tanaman serta kesehatan manusia.