Teks Narasi: Pengertian, Ciri, Fungsi, Struktur, dan Contohnya

Anda pastinya sudah pernah mendengar tentang Teks narasi bukan? Jenis teks ini merupakan salah satu teks yg cukup sering digunakan dlm komunikasi sehari-hari penduduk .

Pada postingan kali ini, kita akan menjajal membahas dengan-cara lengkap apa itu teks narasi, mulai dr pengertiannya, fungsinya, strukturnya, hingga acuan-contohnya.

Pengertian Teks Narasi

Teks narasi yakni sebuah teks yg dikembangkan untuk menceritakan suatu rangkaian kejadian yg bermaksud untuk menunjukkan hiburan, informasi & menyebarkan pengalaman pada para pembacanya.

Pengertian teks ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu suatu dongeng atau pun kejadian; deskripsi dr suatu peristiwa atau peristiwa; kisah; atau tema sebuah karya seni.

Teks narasi ini mampu berupa fiksi maupun non fiksi, tergantung keinginan & pula keperluan dr sang penulis. Sedangkan, acuan hasil karya teks ini adalah cerpen, novel, biografi, drama & karya sastra naratif yang lain.

Sering kali teks narasi ini menciptakan kita berimajinasi mengenai kejadian yg diceritakan dlm teks tersebut & mampu pula menciptakan kita mengambil suatu pelajaran dr insiden yg diceritakannya. 

Melihat dr teladan yg sudah disebutkan maka pastinya Anda sudah pernah membaca & menikmati salah satu bentuk dr teks narasi bukan?

 

Ciri Teks Narasi

Ciri-ciri teks narasi

Tentunya semoga Anda mampu mengenali teks mana yg merupakan Teks narasi & mana yg bukan, maka Anda perlu mengetahui ciri-ciri dr jenis teks ini.

Terdapat beberapa andal yg menjabarkan mengenai ciri-ciri khusus yg dimiliki oleh teks narasi. Ahli yg cukup populer antara lain yakni Gorys Keraf & pula Atar Semi yg akan kita bahas dibawah ini.

Ciri-Ciri Teks Narasi Menurut Gorys Keraf

Goys Keraf menjabarkan bahwa teks narasi idealnya mempunyai ciri-ciri mirip yg ada dibawah ini

  1. Di dalamnya terdapat unsur tindakan atau perbuatan
  2. Diurutkan berdasarkan waktunya
  3. Dibuat untuk menjawab pertanyaan, “apa yg terjadi?”
  4. Di dalamnya terdapat sebuah pertentangan atau masalah

Menurut Keraf, jika sebuah teks memiliki keempat ciri diatas, maka teks tersebut tergolong selaku teks narasi.

 

Ciri-Ciri Teks Narasi Menurut Atar Semi

Berbeda dgn Keraf, Atar Semi menjabarkan bahwa sebuah teks narasi idealnya mempunyai ciri-ciri mirip yg ada dibawah ini

  1. Berbentuk suatu dongeng mengenai kejadian yg dialami oleh penulisnya
  2. Kejadian di dalamnya mampu merupakan kisah aktual, imajinasi atau pun gabungan dr kedua unsur tersebut
  3. Terdapat sebuah pertentangan ataupun duduk perkara yg mendasari ceritanya, tanpa adanya pertentangan maka Teks narasi itu tak terasa menarik
  4. Terdapat unsur estetika di dalamnya
  5. Disusun menurut kronologis peristiwa

Berdasarkan pertimbangan dua ahli mengenai Teks narasi diatas, maka Anda sudah niscaya mampu mengetahui apa bedanya Teks narasi dgn teks yang lain bukan?

Ada beberapa andal lainnya yg pula menjelaskan mengenai Teks narasi, tetapi pada dasarnya mereka pula memiliki klasifikasi yg serupa atau bahkan sama dgn 2 ahli diatas.

Anda sendiri pula pasti mampu menjabarkan ciri-ciri Teks narasi/Paragraf narasi berdasarkan dr pengetahuan Anda sendiri, lantaran Teks narasi/Paragraf narasi yaitu teks yg paling sering kita jumpai dlm kehidupan sehari-hari.

 

Fungsi Teks Narasi

Fungsi teks narasi

Berdasarkan ciri-ciri penulisan serta pemahaman dr teks narasi yg sudah kita pelajari diatas, teks ini mempunyai beberapa fungsi yg antara lain adalah

  1. Menceritakan suatu kisah lewat rangkaian alur kisah & unsur-unsur pelengkapnya
  2. Dalam tipe teks narasi tertentu, teks berfungsi untuk memperluas pengetahuan pembaca atau pendengarnya akan suatu hal (teks narasi sejarah, informasi berbentuk narasi, & narasi khasiat/kelemahan produk).
  3. Menyampaikan amanat atau pesan sosial lewat perwatakan tokoh & aneka macam peristiwa yg terjadi di dlm ceritanya
  4. Menjelaskan dengan-cara terperinci mengenai suatu peristiwa hingga pembahasan alasannya-jadinya untuk memperluas ilmu & pengetahuan pembaca

Sebuah teks narasi tak perlu menjawab semua fungsi diatas, namun, niscaya ada satu atau lebih fungsi yg dijawab oleh teks tersebut. Namun, seluruhnya sungguh bergantung pada tujuan & kebutuhan dr penulis yg menuliskan narasi tersebut.

 

Unsur-Unsur Teks Narasi

Menurut Gorys Keraf, setidaknya terdapat 4 unsur yg membentuk sebuah teks narasi yg baik & benar. Keempat unsur tersebut antara lain yaitu

  • Tema yang menjadi pokok pembicaraan/kisah dr teks tersebut & merupakan inti yg ingin diceritakan oleh penulis
  • Latar yang meliputi latar waktu, sosial, daerah, & pula pendukung yang lain
  • Penokohan yang meliputi watak, fisik, & pula penggambaran yang lain tokoh-tokoh yg ada pada narasi tersebut
  • Alur cerita yg meliputi rangkaian peristiwa yg terjadi pada teks narasi tersebut. Umumnya berupa tokoh utama yg mengalami persoalan & menjajal menyelesaikan masalah tersebut

Agar menjadi teks narasi yg baik & benar serta enak untuk dibaca & mudah dipahami oleh pembacanya, penulis harus memasukkan keempat unsur yg sudah disebutkan diatas.

 

Jenis-Jenis Teks Narasi

Jenis teks narasi

Secara lazim, terdapat berbagai jenis teks narasi yg kita kenal sehari-hari. Jenis-jenis tersebut antara lain ialah

Namun, berdasarkan Gorys Keraf, teks narasi dengan-cara garis besar dapat dipisahkan menjadi narasi informatif, ekspositorik, artistik, & sugestif

Narasi Informatif

Sesuai dgn kata-kata informatif pada namanya, narasi yg bersifat informatif yakni teks yg berisi informasi mengenai suatu peristiwa yg maksudnya supaya para pembaca bisa menambah wawasannya mengenai kejadian yg terjadi tersebut. 

 

Narasi Ekspositorik

Narasi ekspositorik ini memiliki ciri yg hampir serupa dgn narasi informatif, keduanya sama-sama memperlihatkan keterangan mengenai sebuah insiden yg maksudnya untuk menambah wawasan.

Namun umumnya pada narasi ekspositorik diceritakan dgn lebih rincian berdasarkan data yg ada & lazimnya lebih menekankan pada satu orang tokoh yg memiliki peranan penting dlm kejadian tersebut.

Alur ceritanya akan menceritakan dgn detail mulai dr awal kejadian hingga tamat kejadian atau bahkan kematian dr si tokoh yg diceritakan dlm peristiwa tersebut. 

 

Narasi Artistik

Narasi artistik ini yakni jenis Teks narasi yg di dalamnya terdapat makna tersirat atau pesan yg ingin disampaikan pada para pembacanya lewat tulisan tersebut.

Narasi ini dituliskan dgn keinginan semoga para pembaca mampu mengerti insiden tersebut seperti melihatnya sendiri.

Teks ini pula disusun menurut fakta yg ada tetapi dlm penulisannya dapat berupa non fiksi bila tak ada tambahan dr penulis, ataupun fiksi jika ada tambahan-tambahan cerita dr penulis yg tak sesuai dgn kondisi aslinya

 

Narasi Sugestif

Sugestif bersifat mengajak, artinya Teks narasi ini bersifat untuk mengajak para pembacanya biar mampu mengerti insiden yg ada di dlm narasi tersebut dgn baik seakan-akan pula ikut mengalaminya sendiri. 

Umumnya, teks narasi jenis ini dibentuk untuk meyakinkan seseorang, mengajak melaksanakan sesuatu, ataupun langkah-langkah-langkah-langkah mengajak/menyarankan lainnya.

 

Kaidah Kebahasaan Teks Narasi

Setiap jenis teks niscaya memiliki kaidah kebahasaan tertentu, teks narasi pun begitu. Menurut Kosasih, terdapat setidaknya beberapa kaidah kebahasaan yg lazimnya digunakan dlm teks narasi. Berikut ini yaitu beberapa kaidah kebahasaan tersebut

  1. Banyak menggunakan kalimat penunjuk waktu masa lampau
  2. Cenderungmenggunakan kata yg menyatakan urutan waktu atau biasa disebut dgn konjungsi kronologis
  3. Menggunakan kata kerja yg menggambarkan suatu langkah-langkah
  4. Sering memakai kata kerja yg menunjukkan kalimat tak eksklusif sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh yg dibawakan oleh penulis
  5. Menggunakan kata kerja yg menyatakan sesuatu yg dipikirkan atau dicicipi oleh tokoh (kata kerja mental/fikiran)
  6. Umumnya penulis menempatkan diri langsung sebagai orang pertama & terlibat dlm kisah yg bersangkutan, sehingga banyak memakai kata orang pertama dlm memberikan ceritanya, mirip: aku, saya & kami.
  7. Terkadang penulis pula menempatkan diri menjadi orang ketiga, sehingga berperan selaku pengamat. Oleh karena itu, goresan pena akan banyak memakai kata ganti orang ketiga mirip: ia, mereka,

Kaidah kebahasaan ini berfungsi untuk meningkatkan mutu dr teks yg dituliskan & pula berfungsi semoga pembaca bisa lebih gampang mengetahui teks yg dibacakan.

 

Struktur Teks Narasi

Struktur teks narasi

Dalam menciptakan suatu Teks narasi ada struktur perlu diperhatikan biar narasi tersebut bisa tersusun dgn baik & dapat dikenali. Berikut ini yaitu struktur teks yg kerap digunakan untuk menarasikan sesuatu

  1. Pengenalan
  2. Awal Konflik
  3. Klimaks
  4. Antiklimaks
  5. Koda

Agar kalian lebih gampang memahaminya, kita akan coba untuk membicarakan satu per satu struktur teks tersebut dengan-cara lebih rinci dibawah ini

Pengenalan

Sesuai dgn sebutannya, maka cuilan dr pengenalan ini akan menjabarkan dasar keterangan mengenai kejadian yg akan dikisahkan dlm kisah.

Bagian ini meliputi latar lokasi dimana peristiwa tersebut terjadi, siapa tokohnya, suasana dlm peristiwa & sebagainya yg bisa membantu para pembaca mengenal dgn baik awalan peristiwa tersebut.

Bagian ini sangat penting biar pembaca mampu mengikuti alur kisah pada cuilan-bagian berikutnya & tak merasa hilang arah tatkala ada pertumbuhan dongeng yg tiba-tiba pada kepingan pertentangan.

 

Awal Konflik

Dalam sebuah Teks narasi pasti akan terjadi pertentangan di dalamnya, sesudah pengenalan narasi selesai diceritakan pada serpihan pembukaan, maka selanjutnya masuk pada awal pertentangan.

Bagian ini berisi awal mula dr konflik-pertentangan ataupun problema yg akan terjadi pada teks tersebut. Sama mirip kepingan pendahuluan, pecahan awal ini sangat penting untuk membimbing pembaca pada titik puncak yg akan dirasakan oleh pembaca & tokoh utama.

 

Klimaks

Setelah awal pertentangan dijabarkan pada bagian sebelumnya, maka inti dr perkara yg terjadi dijabarkan pada potongan titik puncak ini. Seperti namanya, titik puncak yakni puncak permasalahan dimana tokoh utama menerima tantangan terberatnya atau harus membuat keputusan yg berat.

 

Anti Klimaks (Penyelesaian Masalah)

Ketika puncak dr kasus sudah dijabarkan & teratasi oleh tokoh utama, maka akan masuk kedalam serpihan mengenai penyelesaian dr perkara tersebut.

Pada pecahan ini, tokoh utama sudah lewat tantangan terberatnya & mulai mampu menuntaskan perkara-masalah yg dialami. Umumnya, solusi perkara ini akan berujung pada koda yakni kesimpulan & pula penutup dr teks ini.

 

Koda

Koda yakni cuilan epilog & akhiran dr suatu narasi yg sebetulnya tak wajib ada. Namun, pada cuilan ini, penulis mampu menyisipkan pesan-pesan ataupun menyimpulkan kisah yg ada.

 

Contoh Teks Narasi

Contoh teks narasi

Di sebuah kampus swasta di pinggiran kota, seorang mahasiswi terduduk di depan ruang prodi matematika sedang menanti kedatangan dosen pembimbing untuk skripsinya.

Namun raut mukanya tampakcemas & seolah sedang memikirkan sesuatu.

Mahasiswi tersebut bernama Riana & semalam terjadi kejadian yg tak menyenangkan di kostnya, dimana terjadi pencurian yg menjadikan laptop Riana raib diambil oleh si pencuri.

Padahal di dalamnya terdapat file berisi proposal skripsinya. Untungnya sehari sebelum peristiwa pencurian berlangsung, Riana sudah sempat memperlihatkan salinan usulan skripsi itu pada pembimbingnya untuk diperiksa.

Hari ini ia bermaksud untuk mengambil salinan itu kembali semoga ia bisa mengetik ulang seluruh proposal skripsi itu. Sebab, sebelum insiden ia tak sempat untuk menyimpannya di perangkat lain.

Tak lama berselang, dosen yg ditunggunya datang & Riana secepatnya menceritakan pada dosennya mengenai kejadian pencurian yg menimpanya semalam. Untunglah dosennya berbaik hati & sudah selesai membaca proposalnya untuk segera direvisi.

Dosen tersebut pula berpesan untuk selalu waspada & memutuskan untuk menyimpan file anjuran skripsinya di perangkat lain supaya kalau terjadi kehilangan, ia masih memiliki salinannya.

Riana pun berterima kasih & bergegas pulang untuk mengetik ulang proposalnya menggunakan laptop yg ia pinjam dr sobat kostnya. Sekarang, Riana sudah menerima pengalaman yg sungguh penting biar lebih waspada untuk menyimpan barang, terutama barang yg penting.

  Macam Macam Suku Di Indonesia, Persebaran & Penjelasannya