Persebaran Penduduk: Pengertian, Jenis, dan Faktornya

Persebaran penduduk adalah salah satu konsep yg terpenting dlm ilmu kependudukan.

Perlu dikenang bahwa keadaan masyarakat senantiasa bersifat dinamis. Jumlah populasi, distribusi populasi, struktur populasi, & pergerakannya selalu berubah seiring dgn waktu dlm skala yg berbeda-beda.

Dalam postingan ini, kita akan menjajal membicarakan lebih lanjut tentang persebaran penduduk, mulai dr pengertiannya, hingga jenis & faktor-faktor yg mempengaruhinya.

Pengertian Persebaran Penduduk

Pada dasarnya, persebaran penduduk menjelaskan mengenai persebaran insan pada permukaan bumi. Gampangnya ialah dimana orang-orang hidup & tinggal di permukaan bumi.

Persebaran ini biasanya tak bersifat rata & sering berganti dengan-cara drastis seiring dgn berjalannya waktu. Persebaran penduduk ini sangat bergantung pada faktor-faktor yg nanti akan dibahas sesudah ini.

Persebaran penduduk & pula kepadaan penduduk merupakan informasi yg sungguh penting untuk diketahui & dianalisis dlm observasi mengneai keadaan demografis suatu wilayah.

 

Jenis-Jenis Persebaran Penduduk

Jenis persebaran penduduk

Secara umum, terdapat 2 jenis persebaran penduduk yaitu persebaran dengan-cara geografis & pula persebaran dengan-cara administratif atau sesuai dgn pemerintahan.

Agar kalian lebih paham, dibawah ini kita akan membicarakan dengan-cara lebih rincian perihal kedua jenis persebaran ini.

Persebaran Penduduk Geografis

Persebaran penduduk dengan-cara geografis yaitu persebaran penduduk yg dilihat dr posisinya relatif terhadap bentang alam & kenampakan-kenampakan alam lain yg ada di suatu wilayah.

Contoh dr penggunaan pandangan ini ialah tatkala melihat persebaran penduduk yg memusat di belahan selatan Canada alasannya adalah iklim yg lebih hangat.

Contoh lainnya yaitu persebaran penduduk Amerika Serikat yg terpusat di pesisir Barat & pula Timur negara tersebut alasannya aksesibilitasnya lebih tinggi & terdapat banyak infrastruktur publik yg sudah berkualitas tinggi.

 

Persebaran Penduduk Administratif

Persebaran penduduk dengan-cara administratif yaitu persebaran penduduk yg dilihat sesuai dgn batas-batas administratif yg telah ditetapkan oleh suatu negara.

Contohnya yakni persebaran penduduk pada desa A, desa B atau pada provinsi A & provinsi B.

Contoh lainnya adalah persebaran penduduk Amerika Serikat yg berpusat pada negara cuilan tertentu seperti California, Texas, Florida, & New York.

Begitu pula dgn Canada, dimana penduduknya terpusat di provinsi Ontario, Quebec, & British Columbia.

 

Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Penduduk

Dari peta-peta yg sudah disajikan diatas, kita dapat menyaksikan bahwa terdapat wilayah-wilayah tertentu yg mempunyai penduduk banyak & wilayah-wilayah yg mempunyai penduduk sungguh sedikit. Mengapa hal ini dapat terjadi?

Ternyata, terdapat beberapa faktor yg mempengaruhi apakah wilayah tersebut akan menjadi kawasan padat penduduk atau tidak.

Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu

  • Faktor fisik
  • Faktor iklim
  • Faktor tanah
  • Faktor vegetasi
  • Faktor suplai air
  • Faktor kebencanaan & penyakit
  • Faktor komunikasi
  • Faktor ekonomi
  • Faktor politis
  • Faktor sumber daya alam

Agar kalian lebih memahami faktor-faktor yg sudah diterangkan diatas, akan coba kita bahas dengan-cara lebih rinci faktor-faktor tersebut dibawah ini.

Faktor Fisik

Faktor fisik mempengaruhi persebaran penduduk

Daerah dgn bentang alam yg gampang dibangun condong mempunyai jumlah penduduk yg lebih banyak dibanding dgn wilayah yg sukar dibangun.

Contoh daerah yg mudah dibangun yaitu daerah dataran rendah, padang rumput, & pinggir sungai.

Sedangkan, acuan wilayah yg sukar dibangun adalah dataran tinggi, pegunungan dgn lereng terjal, tempat vulkanik aktif, & dataran shield yg ter-erosi.

 

Faktor Iklim

Daerah dgn keadaan iklim ideal akan memiliki kepadatan penduduk yg jauh lebih tinggi dibandingkan dgn kawasan dgn keadaan iklim ekstrim. Parameter iklim ideal antara lain ialah

  1. Curah hujan rata sepanjang tahun atau mengikuti pola yg mudah ditebak
  2. Tidak terdapat temperatur ekstrim
  3. Dengan sinar matahari (Costa De Sol, Bali, French Riviera) atau salju (Alps) yg cukup untuk menawan turis, tetapi tak terlalu ekstrim seperti Gurun Sahara atau Pegunungan Himalaya.
  4. Memiliki trend tanam yg usang, sehingga mampu menunjang pertanian intensif

Iklim yg ideal mampu menunjang aktivitas agrikultur dgn baik sehingga banyak orang yg mampu tinggal di tempat tersebut.

Selain itu, iklim yg ideal mampu membuat penduduk nyaman tinggal, sehingga banyak yg ingin tinggal di tempat tersebut.

 

Faktor Tanah

Daerah dgn mutu tanah yg tinggi mampu memuat lebih banyak penduduk dibanding wilayah dgn tanah marginal. Kondisi tanah ideal antara lain ialah

  1. Tanah dgn kedalaman cukup untuk akar tumbuhan besar
  2. Tanah yg mempunyai banyak material organik (humus)
  3. Tanah yg ada setiap dikala, tak membeku dikala isu terkini cuek & tergenang ketika trend hujan
  4. Tanah tak terdegradasi dgn salinisasi, desertifikasi, atau leaching.

Kondisi tanah yg baik dapat menunjang acara agrikultur yg intensif sehingga memungkinkan adanya banyak penduduk.

Kondisi tanah lazimnya dipengaruhi oleh komposisi batuan dasar, proses pelapukan, laju erosi, serta iklim yg ada.

 

Faktor Vegetasi

Faktor vegetasi mempengaruhi persebaran penduduk

Daerah dgn vegetasi lebat cenderung susah untuk menunjang penduduk yg banyak.

Selain karena sukar untuk membangun bangunan & infrastruktur pada kawasan dgn vegetasi lebat, ongkos yg harus dikeluarkan untuk membersihkan area dr tanaman pula besar sehingga merugikan pengembang.

Contoh wilayah dgn vegetasi lebat yaitu hutan hujan & hutan konifer, sedangkan kawasan dgn vegetasi sedikit yakni padang rumput.

 

Faktor Suplai Air

Daerah dgn suplai air yg mumpuni & tersadar akan bisa menunjang lebih banyak penduduk dibandingkan dgn wilayah yg tak mempunyai sumber air.

Semua manusia membutuhkan air untuk bertahan hidup, tanpa adanya air, manusia akan mengalami kehilangan cairan tubuh.

Daerah yg tak memiliki sumber air alami harus membangun infrastruktur khusus untuk memindahkan air mirip pipa, aqueduct, & irigasi, infrastruktur tersebut tak murah.

Oleh alasannya adalah itu, kota-kota besar umumnya dibuat pada daerah yg mempunyai suplai air alami dr tata cara daur air bumi.

Suplai air tak senantiasa berasal dr sungai ataupun air tanah. Curah hujan yg tinggi pula dapat meningkatkan suplai air lokal baik dengan-cara natural melewati proses groundwater recharge ataupun dengan-cara rekayasa dgn cara menampung air di bak & kontainer.

 

Faktor Kebencanaan & Penyakit

Daerah yg tak berada dlm tempat rawan tragedi atau epidemi penyakit condong memiliki kepadatan penduduk yg tinggi.

Keberadaan epidemi & bencana dapat bikin penduduk takut untuk tinggal disitu sehingga meninggalkan lokasi, atau bahkan langsung membunuh penduduk yg tinggal pada wilayah tersebut.

Kota yg memiliki cukup uang untuk membangun saranamitigasi bencana seperti bunker, early warning, & bangunan tahan peristiwa dapat bertahan dlm wilayah rawan bencana.

Namun, tidak semua kota mempunyai sumber daya yg cukup untuk membangun fasilitas-fasilitas mirip ini, sehingga kota-kota tersebut terjegal ketika awal pertumbuhannya.

Oleh alasannya adalah itu, kota-kota besar jarang terdapat pada wilayah beresiko bencana.

Sama mirip kebencanaan, kota yg memiliki cukup duit untuk membangun fasilitas kesehatan pula mampu bertahan dlm wilayah berpenyakit.

Namun, tak semua kota memiliki sumberdaya yg cukup. Sehingga, hasilnya kota-kota yg ada pada wilayah berpenyakit terjegal pada masa permulaan pertumbuhannya.

Karena kota-kota diatas terlalu berkonsentrasi untuk menuntaskan masalahnya, entah kebencanaan atau penyakit, tak cukup uang yg diinvestasikan untuk pengembangan ekonomi & infrastruktur lazim. Oleh alasannya itu, kota-kota tersebut sukar maju.

 

Faktor Sumber Daya Alam

Sumber daya alam mempengaruhi persebaran penduduk

Daerah dgn sumber daya alam yg melimpah akan condong memiliki konsentrasi penduduk yg lebih tinggi dibandingkan dgn daerah yg miskin sumber daya.

Hal ini terjadi sebab SDA menawan investasi & pekerja dr luar, sehingga terjadi aglomerasi ekonomi. Seperti yg kita ketahui, insan condong bergerak ke arah daerah yg memiliki aktivitas ekonomi tinggi. Oleh alasannya adalah itu, wilayah-wilayah kaya SDA memiliki penduduk yg lebih banyak.

Contoh kawasan yg kaya akan SDA ialah lembah Ruhr di Jerman yg kaya akan batubara & Tembagapura di Papua yg menjadi markas Freeport.

 

Faktor Komunikasi

Daerah yg mudah untuk dibangun fasilitas komunikasi & transportasi akan condong mempunyai fokus penduduk yg lebih tinggi dibandingkan daerah terpencil.

Aksesibilitas yg rendah akan mempersulit jalur suplai & pergerakan orang menuju & keluar dr wilayah tersebut.

Seperti yg sudah kita pelajari pada teorema Hotelling & bid-rent, aksesibilitas merupakan aspek penting dlm menentukan lokasi kegiatan ekonomi.

Daerah dgn jalur komunikasi yg sulit contohnya yaitu Bolivia dgn pegunungannya yg terjal, Sahara dgn gurunnya yg sungguh luas, & Amazon dgn hutan hujannya yg lebat.

Daerah dgn jalur komunikasi mudah misalnya ialah Great Plains Amerika & North European Plains di Eropa yg datar sehingga mudah dibangun jalur transportasi mirip rel & jalan raya.

Selain jalur darat, jalur bahari pula sangat besar lengan berkuasa terhadap aksesibilitas. Contohnya ialah Port Said di Suez, Singapura, Panama, Valpraiso di Chile, & Rotterdam di Belanda.

 

Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi mempunyai efek yg sungguh tinggi pada kepadatan penduduk. Ekonomi subsisten cenderung memerlukan wilayah yg luas untuk menyanggupi kebutuhan masyarakatnya, sementara ekonomi komersial intensif hanya membutuhkan sedikit tempat.

Meskipun begitu, ekonomi subsisten di asia-tenggara dapat mengakomodasi kepadatan penduduk yg tinggi alasannya tanahnya yg subur & sistemnya yg intensif.

Sektor ekonomi pula cukup berpengaruh pada kepadatan penduduk suatu wilayah. Kota yg dipenuhi oleh gedung perkantoran akan memiliki kepadatan penduduk yg lebih tinggi dibandingkan dgn pabrik.

Sedangkan kota yg dipenuhi oleh pabrik akan memiliki kepadatan penduduk yg lebih tinggi dibandingkan dgn kota pertanian.

Selain kedua faktor diatas, ketersediaan lapangan pekerjaan pula menjadi faktor penentu jumlah penduduk. Semakin banyak lapangan pekerjaan yg tersedia pada suatu wilayah, kian banyak insentif bagi orang untuk pindah ke wilayah tersebut.

 

Faktor Politis

Faktor politis mempengaruhi persebaran penduduk

Faktor politik  pula mampu mempengaruhi kepadatan & penyebaran penduduk pada suatu kawasan. Kebijakan mirip transmigrasi dapat mengganti pola persebaran penduduk pada suatu wilayah dengan-cara tiba-tiba.

Dengan satu kebijakan, suatu daerah dapat datang-tiba berkembang menjadi padat penduduk & daerah lainnya datang-datang kosong penduduk.

Selain transmigrasi, kebijakan investasi pula mampu mensugesti persebaran penduduk. Tatkala pemerintah melakukan investasi besar pada suatu wilayah atau bahkan hingga membuat daerah ekonomi khusus pada kawasan tersebut, acara ekonomi akan meningkat.

Seperti yg sudah diterangkan diatas, aktivitas ekonomi yg tinggi akan mempesona orang-orang untuk pindah ke wilayah tersebut. Sehingga kepadatan orangnya meningkat & persebaran penduduk terfokus di kota tersebut.

 

Dampak Persebaran Penduduk yg Tidak Merata

Dampak persebaran penduduk yg tak merata

Persebaran penduduk yg tak merata dapat menimbulkan banyak pengaruh negatif terhadap suatu wilayah. Hal ini terjadi alasannya adalah wilayah dgn pemusatan penduduk yg tinggi, terpaksa harus menyediakan fasilitas publik yg lebih banyak pula.

Namun, kawasan dgn persebaran penduduk yg sungguh sedikit & tak memusat pula mengalami problem alasannya akan sulit untuk membangun fasilitas biasa .

Agar kalian lebih paham, dibawah ini kita akan membicarakan pengaruh positif & negatif dr persebaran penduduk yg tak merata.

Dampak Negatif Persebaran Penduduk yg Tidak Merata

Seperti yg sudah diterangkan diatas, persebaran penduduk yg tak merata memiliki banyak dampak negatif. Dampak-efek tersebut antara lain adalah

  • Munculnya permukiman kumuh & liar pada kota-kota yg terlalu padat penduduknya
  • Desa menjadi sepi alasannya penduduk berpindah ke kota-kota atau pusat populasi lainnya sehingga ekonominya pun terbengkalai
  • Meningkatnya ketidaksetaraan antar lapisan masyarakat
  • Muncul permasalahan sosial mirip kriminalitas
  • Meningkatnya rasio GINI di suatu negara
  • Menyebabkan brain drain di wilayah yg ditinggalkan
  • Pertumbuhan ekonomi & pembangunan infrastruktur yg tak merata
  • Menyebabkan polusi & eksternalitas negatif dlm bentuk efek lingkungan & pertentangan sosial

Oleh karena itu, ada baiknya suatu negara menjajal untuk menstabilisasi & memeratakan persebaran penduduknya untuk meminimalkan efek-dampak negatif ini.

 

Dampak Positif Persebaran Penduduk yg Tidak Merata

Ternyata, persebaran penduduk yg tak merata pula memiliki dampak positif terhadap suatu negara & wilayahnya. Dampak positif tersebut antara lain adalah

  • Munculnya economies of scale sehingga memungkinkan terjadinya aglomerasi & pemusatan acara ekonomi
  • Memunculkan eksternalitas positif bagi wilayah sekitarnya dlm bentuk pengaruh ekonomi
  • Memunculkan kutub-kutub pertumbuhan di wilayah-wilayah yg padat penduduk

Oleh alasannya itu, suatu negara mesti menemukan titik tengah antara menerima faedah ekonomi dr pemusatan penduduk & dampak-efek negatif yg dihasilkan oleh pemusatan penduduk yg berlebihan di suatu wilayah.

 

Cara Menanggulangi Persebaran Penduduk yg Tidak Merata

Cara menanggulangi persebaran penduduk yg tak merata

Secara biasa , terdapat beberapa langkah yg dapat ditempuh oleh suatu negara untuk menangani persebaran penduduk yg tak merata di daerahnya.

Langkah-langkah tersebut antara lain ialah

  • Program Transmigrasi
  • Memeratakan pembangunan
  • Insentif & disinsentif migrasi

Agar kalian lebih paham cara-cara yg sudah diterangkan diatas, kita akan membicarakan dengan-cara lebih rinci.

Program Transmigrasi

Program transmigrasi merupakan salah satu kebijakan migrasi paksa dimana orang-orang didorong untuk berpindah ke lokasi-lokasi yg penduduknya masih sungguh sedikit.

Hal ini bertujuan untuk memeratakan penduduk di suatu wilayah atau negara, agar tak ada wilayah yg mengalami overpopulasi & ada pula daerah yg underpopulasi.

Namun, memang benar bahwa program transmigrasi ini memiliki banyak kelemahan & tantangan-tantangan selama pelaksanannya.

Tantangannya mulai dr pertentangan antar suku, dgn agama-agama yg berlainan, serta dgn sistem politik serta kerangka kekuasaan setempat yg berlaku.

 

Pemerataan Pembangunan

Dengan memeratakan pembangunan, orang-orang akan cenderung tetap di wilayah-wilayahnya sendiri. Hal ini pastinya akan menyingkir dari terjadinya pemusatan penduduk di wilayah-wilayah tertentu & menimbulkan overpopulasi.

Namun, acara ini bukan merupakan program yg dapat eksklusif meratakan penduduk di suatu wilayah. Pemerataan pembangunan merupakan penyelesaian jangka panjang dr pemerataan penduduk.

 

Insentif & Disinsentif Migrasi

Insentif & disinsentif migrasi pula penting untuk mendorong perpindahan penduduk ke wilayah yg penduduknya masih sedikit & menghambat perpindahan penduduk ke kawasan yg penduduknya masih banyak.

Namun, berlainan dgn acara transmigrasi, insentif & disinsentif ini yakni kebijakan yg tak bersifat memaksa ataupun mendorong.

Tetapi, mampu mensugesti dinamika pengambilan keputusan dr orang-orang yg ingin melaksanakan migrasi. Sehingga, orang-orang tak akan semakin menumpuk di kota-kota yg penduduknya sudah terlalu banyak.

 

Cara Menggambarkan Persebaran Penduduk

Agar lebih mudah memahami mengenai persebaran penduduk, diharapkan metode untuk menggambarkannya.

Salah satu cara yg paling gampang adalah dgn memakai peta. Selain memberikan informasi aspasial yg terhubung dgn data, peta pula memperlihatkan informasi spasial mengenai lokasi dr persebaran & kepadatan penduduk tersebut.

Coba perhatikan peta yg ada dibawah ini

Peta Persebaran Penduduk
Ilustrasi Peta Persebaran Penduduk

Persebaran penduduk lazimnya digambarkan dgn memakai peta titik, yg mana satu titik merepresentasikan jumlah insan tertentu.

Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa satu titik merepresentasaikan 100.000 orang. Titik yg lebih banyak menunjukkan bahwa daerah tersebut mempunyai jumlah penduduk yg lebih tinggi.

Peta titik mirip yg ada diatas sangat memudahkan kita dlm memvisualisasikan bergotong-royong, orang-orang tinggal dimana dlm hamparan permukaan bumi yg sungguh luas ini.

Nantinya, informasi persebaran penduduk & peta persebaran penduduk diatas mampu dimasak lebih lanjut untuk membentuk peta kepadatan penduduk.

Bagaimana, sudah cukup jelas bukan apa itu persebaran penduduk & kenapa keterangan ini sangat penting dlm membahas kependudukan di suatu wilayah?

Semoga, artikel ini mampu mengembangkan pengetahuan kalian & pula membantu kalian dlm mempelajari ilmu kependudukan.

 

Referensi

Waugh, David (2014). Geography an Integrated Approach, Fourth Edition. Oxford University Press

  Kepadatan Penduduk: Pengertian, Faktor, dan Dampaknya