√ Pengaruh Zat Psikoaktif Terhadap Sistem Saraf

Ganja
Gambar. Ganja (Sumber: kemendagri.gov.id)

Pengaruh Zat Psikoaktif Terhadap Sistem Saraf

Obat psikotropika (zat psikoaktif) merupakan obat (bukan narkoba) yg bisa mengakibatkan pergantian mental (psikis) & perliaku bagi penggunanya. Obat ini jika digunakan dengan-cara ilegal, maka dapat menimbulkan persoalan serius bagi kesehatan. Untuk itu dlm penggunaannya diperlukan isyarat pribadi dr dokter. Selain gangguan mental, penyalahgunaan zat psikoaktif ini dapat mengakibatkan ketergantungan fisik yg disebut adiksi atau ketagihan.

Zat psikoaktif dapat masuk ke dlm tubuh insan melalui ekspresi, hidung maupun suntikan. Zat ini dengan-cara biasa mampu menjadikan empat dampak bagi penggunanya yaitu stimulan, depresan, halusinogen & erforia.

1. Stimulan

Stimulan dapat menstimulasi tata cara saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga mampu mensugesti kerja organ, contohnya mempercepat denyut jantung, memajukan gula darah dll. Stimulan dapat berupa kafein, nikotin atau amfetamin

(deksedrin, metil amfetamin, preludin, ritalin serta kokain).

Pada atlit, amfetamin mampu menawarkan tenaga suplemen sehingga seorang atlit bisa berlari dgn cepat & tak merasa lelah. Selain itu zat ini pula bisa mengurangi rasa kantuk, lapar bagi penggunanya.

2. Depresan

Depresan mampu meminimalkan kinerja sistem saraf sehingga menurunkan acara bagi penggunanya bahkan bisa menciptakan penggunanya tertidur. Depresan populer dgn istilah obat penenang. Depresan mempunyai lima ketegori yaitu:

a. Obat penenang yg sering digunakan, contohnya meprobomat,

b. Etanol (etil alkohol),

c. Barbitural yg mencakup obat-obat flu seperti seconal & amytal,

d. Anestetik, yg meliputi eter, kloroform & dan sejumlah hidrokarbon lain yg gampang sekali menguap & biasa

dipakai selaku pelarut, contohnya benzen, karbon tetraklorida & toluena.

3. Halusinogen

Halusinogen mampu mempengaruhi pandangan yg diciptakan oleh pengelihatan & pendengaran penggunanya. Selain itu mampu pula memajukan daya tanggapanemosional sehingga si pengguna bisa lepas kendali & larut dlm halusinasinya sendiri.

  √ Susunan Saraf Tepi

Halusinogen meliputi psilosibin, dietilamida, asam lisergat, LSD (Lysergic Acid Diethylamide), THC (Tentra Hydro Cannabinol), STP (menyerupai amfetamin), pgyneyclidine PCP (fenseklidin), mesakolin (dari pohon kaktus peyote) & dimetoksi-metilamfetamin.

4. Erforia

Erforia mampu membuat efek bagi si pengguna menjadi serasa bergembira & bahagia, misalnya ganja & mariyuana. Namun perlu disadari bahwa ini cuma merupakan suatu bayangan bukan real.

Penggunaan obat-obatan seperti ini dlm jangka panjang bisa menghancurkan sistem eksresi pada manusia, kerusakan sel saraf otak, hilangnya kendali otot gerak, kerusakan hati, lambung & jantung. Berikut beberapa efek dr penggunaan obat-obatan.

a. Alkohol dapat berfungsi sebagai Desinfektan & Antiseptik. Pengaruhnya pada metode saraf yakni sebagai penekan rasa (zat anti depresan) kepada masa gelisah, takut & ragu-ragu. Selain itu, mampu pula menimbulkan adiksi/kecanduan fisiologik (badan).

b. Narkotika yg meliputi kokain yg digunakan untuk Anestesi atau pembius setempat. Kokain dapat membuatn kecanduan psikologik (jiwa). Selain itu ada pula heroin, morfin & opium yg dapat dipakai sebagai penghilang rasa sakit tetapi pula memperlihatkan imbas kecanduan.

c. Valium dipakai untuk menunjukkan efek damai bagi penggunanya namun mampu menimbukan kecanduan.

d. Amfetamin digunakan untuk perangsang. Obat ini dapay memunculkan kecanduan.

e. Bahan penikmat seperti nikotin, kafein, tein & teobromin. Obat ini mampu meningkatkan tekanan darah & menunjukkan imbas kecanduan.

Sri, Lestari Endang.2009.Biologi 2 Makhluk Hidup Dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Solo: CV Putra Nugraha.

Rachmawati, Faidah dkk.2009.Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA. Jakarta: CV Ricardo.