√ Pengertian dan Karakteristik Pada Media Online

Pengertian & Karakteristik Pada Media Online – Beberapa tahun belakangan tepatnya sehabis masa Orde Baru selsai, perkembangan media informasi online nampaknya kian tak terbendung saja. Media berita online bak mirip jamur yg berkembang di musim penghujan, datang-datang media gosip online banyak bermunculan hingga ratusan ribu jumlahnya.

Kemunculan media berita online sering membuat beberapa pihak ketar-ketir. Terutama bagi pihak yg mempunyai bisnis di media informasi percetakan. Banyak orang yg memprediksi bahwa datangnya media online ini akan menggusur eksistensi media cetak. Media informasi online diandalkan lebih murah, lebih singkat, lebih irit, & punya segala keunggulan lain daripada media cetak. Tapi benarkah asumsi itu ?

Seperti apa sesungguhnya peluangdr media online ? Lalu bagaimana rahasianya media online mampu tumbuh subur seperti sekarang ? Beberapa pertanyaan tersebut akan tetap menggelayuti pikiran kita jikalau pertanyaan-pertanyaan tersebut tak dibahas lebih lanjut.

Oleh hasilnya, lewat artikel kali ini akan saya bahas beberapa pembahasan mengenai media online. Simak lebih lanjut ya.

Pengertian Jurnalistik Online

Jurnalistik online ialah aktivitas jurnalisme pada media yg online mirip pada blog, situs web, lembaga online, sosial media, disqus, & media-media online lainya. Sama seperti pada media-media cetak konvensional, pada media berita online pula terdapat isyarat etik yg mesti dijunjung. Kode etik ini mesti ditaati pada semua wartawan.

Selain para wartawan dituntut mesti menaati aba-aba etik yg ada. Para pewartawan media online pula mesti menjalankan peran jurnalistik layaknya pada media-media cetak konvensional kebanyakan. Bedanya cuma terletak pada media yg dipakai.

  √ Contoh Judul Berita Clickbait di Indonesia

Merunut periodisasinya. Jurnalistik online merupakan jurnalisme generasi ketiga. Sedangkan untuk generasi pertama, generasi pertama dunia jurnalistik dipegang oleh jurnalisme media cetak.

Sedangkan untuk generasi kedua, generasi kedua ini dipegang oleh media elektronik. Baru pada generasi ketiga, generasi ketiga ini barulah diisi oleh media online. Media online masuk pada generasi ketiga ini, karena belum ada satu pun jenis media lain yg melebihi kedahsyatan media informasi lain seperti kala media gosip online sekarang.

Karakteristik Khas Media Online

Ada beberapa ciri khas pada media isu online jika dibandingkan dgn media elektronik atau media cetak. Beberapa karakteristik yg khas pada media online salah satunya sebagai berikut.

1. Penyajian Berita dgn Alinea Pendek

Sudah jadi ciri yg biasa , kalau cara penghidangan informasi online itu dibungkus dgn alinea yg pendek-pendek. Alinea pada media online hanya terdiri dr 3 kalimat saja, atau bahkan malah 2 kalimat saja, atau 2 titik.

Alinea yg pendek-pendek pada media online ini bukan kesalahan seorang editor, bukan pula keteledoran dr seorang jurnalis. Alinea yg pendek-pendek ini disengaja, tujuannya agar para pembaca bisa dipermudah dlm membaca berbagai tulisan-tulisan yg diangkut pada media online.

Apalagi media online sering diangkut dr sebuah smartphone yg hanya mempunyai layar 4 hingga 5 inch. Karena skala yg amat kecil inilah kenapa media online menyengajakan diri memuat artikel dgn alinea yg pendek-pendek.

2. Menggunakan Gaya Bahasa Sosial Media

Kekhasan lain dr media online yaitu adanya penggunaan gaya bahasa sosial media yg amat besar lengan berkuasa. Gaya bahasa sosmed banyak diadopsi pada media online ini alasannya media online sering berinteraksi dgn sosmed.

Jika ada beberapa postingan baru yg dipublikasikan pada media online. Media pertama yg menjadi sasaran empuk, untuk mencoba mendapatkan pembaca lebih banyak biasanya ditargetkan ke sosmed.

  √ Perbedaan Antara Jurnalisme Online Dengan Jurnalisme Cetak

Karena sosmed ditargetkan selaku sasaran khususnya dr media online inilah kenapa gaya bahasa pada media online lebih mengarah ke gaya bahasa yg lebih mengarah ke gaya bahasa sosial media. Apalagi pembaca media online lebih kaya akan umur, pembaca media online berada pada rentang usia yg amat beragam. Ada usia muda, bau tanah, & cukup umur.

3. Judul Artikel yg Panjang & Provokatif

Pada media online, postingan tak mampu langsung dibaca sebelum pembaca melakukan klik. Sifat dr media online yg mirip ini dimanfaatkan betul oleh para redaksi media online dgn mempergunakan klik bait.

Klik bait ialah suatu tata cara memancing klik dr para pembaca dgn memakai judul-judul yg mempunyai makna provokatif – agitatif. Misalnya pada kata terbongkar, tercyduck, “anunya kelihatan”, & beberapa kata & frasa provokatif lainya.

Selain penggunaan kata-kata yg provokatif. Media online pula memakai judul-judul yg panjang pula untuk memanggil klik dr pembaca. Bahkan, beberapa media tertentu ada yg menciptakan judul dgn panjang meraih lebih dr 40 karakter lebih.

Salah satu media online yg memelopori penggunaan judul postingan dgn huruf yg panjang yakni pada media online Tribunnews.

Diluar prasangka, Tribunnews pribadi melambung tinggi pesat traffick-nya sehabis menggunakan judul yg panjang-panjang. Langkah Tribunnews kemudian dibarengi sejumlah media online lainya. Termasuk Detik.com & media Liputan6.com pula kini belakangan lebih sering menggunakan judul yg panjang-panjang dlm setiap artikelnya.

4. Isi Artikel yg Pendek-Pendek

Berbeda dgn judulnya yg panjang-panjang, & kadang panjangnya melebihi media cetak. Isi postingan yg dibahas pada media online justru lebih pendek dr media cetak. Kalau dihitung berdasarkan jumlah kata, jumlah kata pada media online biasanya hanya terdiri dr 600 sampai 800 kata saja.

  √ Definisi atau Pengertian Jurnalisme Warga

Berbeda jauh dgn media cetak. Di media cetak, panjang kata pada suatu postingan mampu meraih 1500 kata sampai 2000-an kata per judul artikelnya. Penyebab isi postingan di media online lebih pendek permasalahannya klasik, hal ini lantaran media online dibaca melalui media smartphone & komputer.

Kita tahu, bahwa membaca tulisan lewat smartphone sangatlah tak efektif. Mata cepat lelah, & kadang disertai perih kalau kita menyaksikan goresan pena di smartphone dgn durasi yg sungguh lama.

Itulah kenapa isi postingan pada media online sengaja dibuat pendek, singkat, & padat. Ini tak terlepas dr situasi baca di media online sendiri yg cukup menyusahkan.

Tapi kendati demikian. Ada beberapa media online tertentu yg nekat menghidangkan tulisan jurnalistik dgn jumlah kata yg tidak sedikit, bahkan satu artikelnya bisa mencapai 2000 kata lebih.

Salah satu media online yg terkenal dlm memproduksi artikel dgn jumlah yg tak sedikit yaitu mampu kita jumpai pada media online tirto.com & merdeka.com.

Contoh tampilan media online Tirto
Gambar. Contoh penampilan media online Tirto (Sumber: Tirto.id)

Kedua media online tersebut diketahui sering memproduksi tulisan-goresan pena yg bacaannya cukup panjang. Tapi yg paling sering mengangkat suatu gosip dgn artikel yg panjang-panjang mampu kita temui pada media online tirto.com. Media ini diketahui paling sering mempublikasi artikel-artikel yg panjangnya bukan main.

5. Adanya Kelanjutan Dari Bacaan yg Terkait

Salah satu yg khas dr media online yaitu adanya lanjutan dr bacaan isu yg masih sama topiknya (related post). Misalnya jika kita membaca postingan perihal kemenangan Meksiko versus Jerman di Piala Dunia 2018.

Saat kita membaca postingan tersebut akan timbul bacaan terkait seputar informasi-info Meksiko & Jerman di gelaran Piala Dunia 2018. Adanya related post yg seperti ini menjadi keunggulan dr media online, dimana media cetak tak mempunyai keunggulan yg semacam ini.

Setelah mengerti perihal pemahaman & karakteristik pada media online maka kita pula mesti waspada & pilih-pilih dalam memahami informasi.