√ Macam-Macam Gangguan Menstruasi

Macam-Macam Gangguan Menstruasi – Menstruasi yg berkala dialami oleh perempuan setiap bulan, kerap kali mengalami masalah. Memang sih, nggak semua perempuan memiliki siklus mentruasi yg sama.

Selain itu, ganjalan dr tanda-tanda menstruasi (PMS) yg dialami, banyaknya darah yg keluar, & lamanya menstruasi pun nggak sama. Namun, masalah-masalah ini timbul kalau siklus menstruasi nggak wajar seperti biasanya.

Sebagai acuan,
darah mens yg keluar terlampau banyak atau terlalu sedikit dibandingkan dengan biasanya. Bisa
juga duduk perkara ini karena rasa sakit atau nyeri berlebihan dikala haid. Atau bahkan
bisa pula kita nggak mengalami menstruasi selama beberapa bulan padahal
biasanya rutin mengalami haid setiap bulan.

Sebagai wanita, kita harus mengenali dilema-masalah terkait menstruasi. Sebab, bila kita tahu ada yg nggak beres pada diri kita, kita bisa secepatnya memeriksakannya ke dokter. Bisa jadi masalah-persoalan tersebut justru mendeteksi adanya gangguan kesehatan tertentu. Dengan memeriksakan ke dokter, kita akan tahu cara menanganinya dengan-cara sempurna, bukan?

Baca juga: Gejala menstruasi pada wanita

Nah, kira-kira apa saja ya macam-macam gangguan menstruasi itu?

Macam-Macam Gangguan Menstruasi

Macam-Macam Gangguan Menstruasi Pada Wanita

1. PMS (Premenstrual Syndrome)

Sebenarnya
PMS ini bukan termasuk persoalan, karena meski mengusik kenyamanan kita, PMS
ini wajar . Pada tiap perempuan, PMS yg dialami pula bisa berlainan-beda. Untuk
mengenali lebih dlm ihwal PMS, bisa disimak di artikel sebelumnya.

2. Menorrhagia (darah keluar dengan-cara berlebihan)

Salah
satu dilema dlm menstruasi yg sering dialami adalah menorrhagia. Menorrhagia
ialah peristiwa di mana darah menstruasi yg keluar terlampau banyak dan
berlebihan. Mungkin kita merasa darah menstruasi yg keluar saat hari
permulaan-permulaan datang bulan memang lebih banyak & deras, tetapi menorrhagia ini lebih parah.

Bahkan
periode waktu menstruasi dlm sekali siklus bisa lebih dr 7 hari. Padahal
rata-rata waktu menstruasi perempuan yaitu 5 – 7 hari. Nggak jarang pula orang
yang mengalami menorrhagia mengalami menstruasi sebanyak 2 kali dlm sebulan. Jika
mengalami hal ini, maka aktivitas sehari-hari kita akan terganggu. Kita akan
lebih sering mengubah pembalut atau tampon, nyeri di perut pecahan bawah,
sampai kelelahan.

  √ Bagian Struktur Anatomi Kelenjar Prostat

Menorrhagia ini disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar hormon testosteron dan
esterogen. Jika hormon nggak seimbang, maka endometrium akan berkembang secara
berlebihan & membuat perdarahan lebih besar saat menstruasi. Namun, bisa jadi
menorrhagia justru disebabkan oleh
suatu gangguan atau penyakit tertentu. Misalnya yakni ovarium nggak berfungsi
dengan baik, adanya tumor di kandung kemih, bengkak vagina, & lain
sebagainya.

Bisa
juga disebabkan oleh pergantian aktivitas fisik atau diet yg drastis. Jika
mengalami menorrhagia, lebih baik
kita secepatnya memeriksakan diri ke dokter agar tahu penyebabnya dengan-cara terperinci
dan menerima penanganan dengan-cara tepat.

3. Amenorrhea (tidak menstruasi berturut-turut selama beberapa bulan)

Amenorrhea ialah suatu gejala di mana wanita nggak mengalami haid selama beberapa bulan berturut-turut. Wajar kalau kita nggak mengalami menstruasi ketika kehamilan atau menopause. Namun bila selain kedua waktu tersebut, kita perlu waspada. Amonorrhea ini dibagi menjadi 2 jenis:

  • Amenorrhea primer, di mana seorang seorang perempuan belum pernah menstruasi hingga berumur 16 tahun atau lebih.
  • Amenorrhea sekunder, di mana seseorang nggak mengalami menstruasi hingga selama 3 – 6 bulan berturut-turut, bahkan lebih. Padahal sebelumnya ia rutin mengalami menstruasi. Amenorrhea sekunder inilah yg sering terjadi pada perempuan.

Nah,
amenorrhea ini bisa dilihat dari
beberapa tanda-tanda yg dialami, yaitu selaku berikut.

  • Berat tubuh gampang naik maupun turun;
  • Perubahan ukuran payudara, keluarnya air susu dr payudara (padahal bukan sedang masa menyusui), atau bisa pula payudara susah tumbuh;
  • Tumbuhnya jerawat;
  • Rambut rontok;
  • Tumbuhnya rambut-rambut tipis pada paras dengan-cara berlebihan;
  • Gangguan penglihatan; dan
  • Nyeri panggul.

Adapun penyebab amenorrhea pula berlainan-beda. Secara lazim, khususnya yg terjadi pada amenorrhea primer, ovarium sungguh sedikit memproduksi hormon reproduksi wanita, yaitu esterogen & progesteron. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal:

  • Kehamilan, menyusui, atau menopause (ini adalah penyebab yg alami)
  • Obesitas

Obesitas ini memengaruhi keseimbangan
hormon seseorang, sehingga pula bisa kuat ke amenorrhea. Pada orang obesitas, sel-sel lemak yg dimiliki akan
lebih banyak bahkan seringkali berlebihan. Sel-sel lemak yg berlebihan ini
mampu mengganggu proses ovulasi.

  • Gangguan makan (anoreksia,
    bulimia)
  √ Gametogenesis: Pembentukan Sel Kelamin Spermatogenesis dan Oogenesis

Gangguan pola makan ini tentu akan
menjadikan tubuh kita kekurangan berbagai zat gizi & akan besar lengan berkuasa pada
metode hormonal.

  • Penurunan berat badan secara
    drastis

Penurunan berat badan dengan-cara drastis ini
misalnya saat kita melaksanakan diet ekstrem khususnya diet yg nggak sehat.

  • Melakukan kegiatan fisik yg berlebihan

Aktivitas fisik yg berlebihan juga
mampu menganggu keseimbangan hormon kita terkait reproduksi.

  • Stres atau stress

Sering nggak sih merasa kalau kita
stres, siklus haid jadi makin nggak terencana? Nah, hal ini pula bisa memicu amenorrhea lho.

  • Mengonsumsi obat tertentu

Penggunaan obat untuk tujuan tertentu
juga bisa mengusik siklus menstruasi. Termasuk pula saat kita melaksanakan
pengobatan seperti kemoterapi & lain sebagainya.

  • Penggunaan kontrasepsi

Nggak perlu ditanya lagi deh, penggunaan
kontrasepsi pasti akan kuat kepada siklus menstruasi kita.

  • PCOS (Polycystic ovary syndrome)

PCOS yaitu suatu gangguan hormon yg terjadi pada perempuan usia subur. Orang yg menderita PCOS akan mengalami menstruasi & memiliki kadar hormon androgen (hormon maskulin) yg berlebihan. Hal ini bisa mengakibatkan terjadi amenorrhea.

Nah, jika mengalami amenorrhea, seharusnya kita segera memeriksakan diri ke dokter. Namun bila belum pernah mengalaminya, lebih baik kita cegah sebelum terjadi.

Baca juga: Siklus menstruasi perempuan

Cara mencegah terjadinya amenorrhea yaitu:

  • Mempertahankan berat badan normal;
  • Makan masakan bergizi sepadan dgn terstruktur;
  • Berolahraga atau melaksanakan kegiatan fisik dengan-cara terorganisir;
  • Lebih mengurus stres dgn baik.

4. Dysmenorrhea (nyeri haid)

Ada
lagi masalah yg sering mengusik siklus menstruasi, yaitu dysmenorrhea atau disebut pula nyeri
haid. Memang sih, rasa nyeri, kram, maupun ketidaknyamanan lain selama
menstruasi itu normal. Namun jika rasa nyerinya berlebihan, pasti akan
mengganggu kita dlm beraktivitas, bukan?

Nyeri
haid atau dysmenorrhea ini terdiri
dari 2 jenis, yakni dysmenorrhea
primer & sekunder.

Dysmenorrhea primer

Dysmenorrhea primer biasanya terjadi pada orang yg mengalami nyeri sebelum dan
selama menstruasi. Rasa nyeri ini diakibatkan oleh otot rahim yg berkontraksi
dengan kokoh. Biasanya rasa nyeri ini akan timbul di perut belahan bawah dan
menjalar sampai ke punggung. Selain rasa nyeri, dysmenorrhea primer pula sering
ditandai dgn gejala lain seperti mual, muntah, lemah, lesu, bahkan diare.

  √ Alat Reproduksi Laki-Laki Beserta Gambar dan Penjelasannya

Dysmenorrhea sekunder

Dysmenorrhea sekunder ini yaitu rasa nyeri dikala menstruasi yg disebabkan adanya problem pada organ reproduksi perempuan. Nyeri ini biasanya terjadi dimulai pada permulaan siklus menstruasi & bertahan lebih lama ketimbang nyeri pada umumnya. Nah, kalau dysmenorrhea sekunder ini biasanya nggak disertai dgn mual, muntah, lemas, atau diare.

Baca juga: Fungsi uterus

Jika kita mengalami nyeri haid yg berlebihan, maka harus secepatnya memeriksakan diri ke dokter. Sebab bisa jadi rasa nyeri tersebut disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  • Endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi medis di
mana sel-sel dr sel rahim tumbuh di kepingan lain tubuh mirip saluran tuba,
ovarium, maupun jaringan yg melapisi panggul.

  • Fibroid di uterus

Fibroid ini merupakan tumor yg mampu
menekan rahim & mengakibatkan rasa sakit yg nggak wajar ketika menstruasi.

  • Pelvic inflammatory disease (PID) atau
    penyakit radang panggul

PID merupakan penyakit nanah rahim, saluran
tuba, atau indung telur yg disebabkan oleh kuman yg menjadikan
peradangan pada organ reproduksi. Jadi tatkala menstruasi, akan ada rasa nyeri
yang parah.

  • Adenomiosis

Adenomiosis yakni keadaan di mana
lapisan rahim berkembang ke dinding otot rahim, sehingga menyebabkan peradangan dan
rasa nyeri yg nggak wajar .

  • Stenosis serviks

Stenosis serviks merupakan keadaan di mana
serviks atau rahim sungguh kecil & sempit sehingga menyebabkan peningkatan
tekanan di dlm rahim. Saat menstruasi, kita bisa mengalami rasa nyeri yang
berlebihan.

Itulah beberapa dilema menstruasi yg perlu kita ketahui. Masalah-persoalan tersebut nggak bisa disepelekan. Apalagi kalau kita mengalami hal-hal yg nggak normal, yg nggak biasa kita alami pada siklus menstruasi biasanya.

Untuk itu, kita selaku perempuan wajib mempertahankan kesehatan organ & menjaga kebersihannya. Untuk mencegah terjadi persoalan terkait siklus menstruasi, kita perlu mengurus stres, makan masakan bergizi sebanding, istirahat cukup, & berolahraga terorganisir. Jika memang terjadi problem, jangan takut untuk memeriksakan diri, ya.

Nah, bila ada pertanyaan terkain Macam-Macam Gangguan Menstruasi bisa ditulis di bawah ini.

Referensi:

Artikel berjudul “Menstrual Disorder”, diakses pada 26 Maret 2020 dr https://www.healthywomen.org.

Artikel berjudul “Period Problems”, dikases pada 26 Maret 2020 dr https://www.womenshealth.gov

Artikel berjudul “What Causes Painful Menstrual Periods and How Do I Treat Them?”, diakses pada 26 Maret 2020 dr https://www.healthline.com/.

Artikel berjudul “No Menstruation (Absent Menstruation)”, diakses pada 26 Maret 2020 dr https://www.healthline.com/