√ Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan

Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan – Pengetahuan ihwal struktur tanaman sungguh berkhasiat bagi insan. Seperti yg telah dipahami sebelumnya, tanaman ialah produsen bagi kehidupan yg ada di Bumi. Oleh karena itu, hampir semua makhluk hidup bergantung pada tumbuhan.

Pada klarifikasi sebelumnya, anda sudah mempelajari Seluk Beluk Sel. Telah Anda ketahui pula bahwa makhluk hidup tersusun atas sel-sel. Namun, tahukah Anda bahwa sel-sel di dlm tubuh makhluk hidup tersebut saling berafiliasi? Sel-sel akan saling bermitra membentuk suatu kumpulan sel yg disebut jaringan.

Ada berapa jenis jaringan yg menyusun tubuh tumbuhan? Apakah jaringan-jaringan tersebut akan membentuk organ? Organ apa saja yg terdapat pada tumbuhan? Semua pertanyaan tersebut dapat Anda peroleh jawabannya kalau Anda memahami penjelasan berikut ini :

A. Jaringan pada Tumbuhan

Masih ingatkah Anda apa yg dimaksud dgn sel? Sel terdapat pada makhluk uniseluler & multiseluler. Pada semua makhluk hidup multiseluler, kumpulan sel melakukan pekerjaan bareng -sama membentuk jaringan. Berdasarkan proses perkembangannya, jaringan bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni jaringan muda (meristem) & jaringan dewasa. Pada jaringan muda, sel-selnya belum terspesialisasi & belum bisa dibedakan fungsinya, sedangkan pada jaringan cukup umur sel-selnya sudah mempunyai fungsi serta struktur yg khusus.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan kumpulan sel yg selalu aktif membelah. Sel meristem membelah dengan-cara mitosis untuk membuat sel gres bagi pertumbuhan & pertumbuhan. Sel meristem memiliki dinding sel yg tipis & sitoplasma yg besar.

Jaringan meristem bisa ditemukan pada ujung (apex) akar atau batang. Jaringan tersebut disebut pula apical meristem (meristem ujung). Meristem pada ujung akar disebut meristem ujung akar, sedangkan di ujung batang disebut meristem pucuk. Semua pertumbuhan yg berasal dr meristem ujung disebut pertumbuhan primer. Hal tersebut meliputi sel & jaringan yg dibentuknya. Aktivitas meristem ujung akan menyebabkan pemanjangan pada akar & batang, pembentukan cabang batang & akar, serta pembentukan organ reproduksi (bunga). Meristem ujung ini disebut pula meristem primer.

Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan √  Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
Letak beberapa jaringan meristem pada tumbuhan

Lapisan jaringan meristem pula mampu didapatkan pada batang. Meristem ini disebut lateral meristem (meristem lateral) & merupakan meristem sekunder. Karena jaringan meristem lateral ini merupakan sel kambium yg membentuk pembuluh batang, seringkali disebut pula vascular cambium (kambium pembuluh) . Kambium merupakan lapisan sel bersifat meristematis (terus membelah) yg berperan menambahbatang. Meristem lateral biasanya terdapat pada tumbuhan dikotil, mirip pohon jati, mangga, & rambutan. Aktivitas meristem lateral ini akan menimbulkan batang & akar bertambah diameternya. Hal ini disebut pertumbuhan sekunder. Tumbuhan monokotil tak memiliki kambium pembuluh sehingga tak terjadi pelebaran diameter batang. Sekarang bahas kejadian berikut. Seorang anak menancapkan suatu paku pada suatu pohon kelapa dgn jarak 20 cm dr tanah. Setelah satu tahun, di manakah kira-kira letak paku tersebut?

2. Jaringan Dewasa

Seperti yg sudah Anda pelajari pada seluk beluk sel, sel tumbuhan memiliki struktur sel yg khas. Terdapat tiga struktur khas sel tumbuhan yg membeda-kannya dgn sel hewan, yakni plastida, vakuola, & dinding sel. Struktur sel tumbuhan & dinding selnya mempunyai hubungan dgn fungsi utama sel atau jaringan tersebut.

Sel-sel pada jaringan berilmu balig cukup logika telah mempunyai struktur yg khas. Terdapat lima jenis sel atau jaringan utama penyusun tanaman, yakni jaringan parenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xilem, & jaringan floem.

a.  Jaringan Parenkim

Jaringan parenkim merupakan jaringan yg banyak terdapat ruang antarsel sehingga sel-selnya tersusun longgar. Sel-sel parenkim mempunyai organel sel yg lengkap. Dengan demikian, sel-sel jaringan parenkim ini masih mampu meningkat lantaran masih bersifat meristematik. Tatkala organ terluka, jaringan parenkim menyembuhkan & membentuk jaringan penggantinya.

Sel-sel parenkim yg ada di daun mempunyai kloroplas sehingga mampu melakukan fotosintesis. Pada aneka macam jenis tanaman, sel-sel parenkim yg berada di akar & batang mempunyai plastida yg berfungsi selaku cadangan makanan berupa pati (amilum) & disebut amiloplas mirip gambar berikut.

Beberapa jenis tanaman, memiliki sel parenkim dgn vakuola yg cukup besar untuk menyimpan damar atau getah. Secara biasa , sel parenkim berfungsi dlm fotosintesis, respirasi, sekresi, serta penyimpanan masakan cadangan & air.

b.  Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yg mengalami penebalan selulosa di pecahan sudut dinding selnya. Sel-sel pada jaringan kolenkim kebanyakan tak mempunyai protoplas & dinding sel sekunder. Akan namun, mempunyai dinding primer yg lebih tebal dibandingkan dgn dinding sel parenkim seperti gambar berikut :

Karena tak mempunyai dinding sel sekunder & cuma mempunyai dinding sel primer yg tak berlignin, jaringan kolenkim dapat menunjang organ-organ muda tanpa menghambat pertumbuhannya. Makara, fungsi utama jaringan kolenkim yaitu selaku penopang organ-organ muda.

c.  Jaringan Sklerenkim

Pada penjelasan sebelumnya jaringan kolenkim berfungsi menunjang organ-organ muda. Adapun jaringan sklerenkim mempunyai tugas selaku penyokong organ-organ renta. Tatkala pertumbuhan pada organ sudah mulai berkurang, jaringan kolenkim yg dominan, perlahan digantikan perannya oleh jaringan sklerenkim yg jauh lebih mempunyai efek.

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan sel yg mengalami penebalan di seluruh penggalan dinding selnya. Dinding selnya lebih berpengaruh dibandingkan dinding sel jaringan kolenkim. Hal tersebut dikarenakan sel sklerenkim mempunyai lignin.

Berdasarkan ukuran selnya, sel sklerenkim dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni selaku berikut.

1. Fiber

Bentuknya panjang, ramping, & mirip pita. Sering disebut pula selaku serat. Karena kekuatannya, serat dapat digunakan untuk rami atau jenis tali yang lain.

2. Sklereid

Bentuknya pendek & tak beraturan mirip gambar sel fiber & sklereid berikut. Biasanya didapatkan di kulit yg melindungi kacang atau biji.

sel fiber & sklereid
  Metamorfosis Belalang

d.  Jaringan Xilem

Jaringan xilem ialah jaringan pembuluh yg memuat mineral & air dr dlm tanah ke daun untuk diolah menjadi bahan masakan lewat proses fotosintesis.

Pada tanaman, terdapat dua jenis xilem, yaitu xilem primer & xilem sekunder. Xilem primer dibentuk pada pertumbuhan permulaan oleh jaringan meristem primer (prokambium). Sementara itu, xilem sekunder terbentuk dr hasil pertumbuhan kambium (meristem sekunder). Dalam jaringan xilem, terdapat aneka macam jenis sel, di antaranya selaku berikut.

1. Sel-sel yg terdapat di dlm metode trakea

Sel- sel pada metode trakea berupa tabung yg disebut sel trakea. Satu sel tabung dgn sel tabung berikutnya terhubung di penggalan ujungnya. Dinding sel di belahan ujung tersebut hilang sehingga keseluruhan sel berupa mirip tong gambar berikut.

Selain sel trakea, terdapat sel yg lebih pendek & runcing di ujung-ujungnya yg disebut sel trakeid. Dinding sel trakeid berlubang-lubang. Lubang-lubang tersebut disebut noktah. Dinding dlm sel-sel metode trakea mempunyai lignin atau zat kayu sehingga strukturnya kokoh.

2. Serabut xilem

Serabut xilem merupakan sel-sel panjang dgn ujung yg runcing. Dinding sel serabut xilem pula mengandung lignin & noktah-noktah yg lebih sempit dibandingkan dgn trakeid.

3. Parenkim

Sel-sel parenkim yg berada di xilem mempunyai vakuola yg besar & berisi masakan cadangan, tanin, getah, & kristal.

e. Jaringan Floem

Jaringan floem berfungsi memuat hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh belahan flora. Seperti halnya jaringan xilem, terdapat dua jenis floem berdasarkan asal pertumbuhannya yakni floem primer & floem sekunder. Dalam jaringan floem, terdapat berbagai macam sel, di antaranya selaku berikut.

1. Sel buluh tapis

Sel buluh tipis merupakan yakni sel-sel yg berbentuk tabung dgn kepingan ujung- ujung yg berjumpa sehingga membentuk sebuah kanal mirip gambar dibawah. Pada kepingan ujung yg berjumpa tersebut, terdapat lubang-lubang. Bentuknya yg menyerupai saluran panjang dgn lubang-lubang tersebutlah yg bikin sel-sel ini disebut buluh tapis.

1. Sel pengiring

Sel pengiring merupakan sel hidup berbentuk silinder yg berada di akrab buluh tapis. Sel tersebut mempunyai protoplas yg pekat. Sel buluh tapis yaitu sel hidup yg sudah berdiferensiasi sehingga berspesialisasi menjadi sel pembuluh. Sel buluh tapis hidup tanpa inti sel. Sel pengiring & sel buluh tapis membentuk satu kesatuan fisiologis sehingga bila sel buluh tapis tak berfungsi, sel pengiringnya pun akan mati.

2. Serabut floem

Seperti pada serabut xilem, serabut floem pula berfungsi menopang floem. Serabut floem terdiri atas sel-sel yg memanjang & tersusun rapat. Serabut floem mempunyai dinding sel yg menebal.

3. Parenkim

Parenkim merupakan sel-sel hidup dgn vakuola yg melebar berisi kuliner cadangan atau materi-materi sekresi.

B. Sistem Jaringan pada Tumbuhan

Sebuah metode jaringan pada tumbuhan mengandung satu atau lebih jaringan. Satu unit metode jaringan tersebut akan tersusun menjadi suatu unit yg mempunyai suatu fungsi. Setiap organ pada flora terdiri atas tiga metode jaringan, yakni tata cara jaringan epidermis (jaringan pelindung), tata cara jaringan pembuluh, & sistem jaringan dasar (Campbell, et al, 2006: 630).

Ketiga metode jaringan ini saling bekerjasama pada setiap organnya. Namun, letak serta ciri khusus tata cara jaringan pada setiap organ akan berlainan-beda. Perhatikan Gambar berikut.

1. Sistem Jaringan Epidermis

Epidermis berasal dr kata epi yg artinya luar atau tepi & dermis yg artinya kulit atau lapisan. Epidermis mampu diartikan sebagai kulit terluar. Seperti pada binatang, lapisan epidermis pada tumbuhan berada di pecahan luar organ yg dilapisinya.

Lapisan sel epidermis tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Pada jenis-jenis flora tertentu, sel -sel pada epidermis mampu bermodifikasi membentuk rambut, kelenjar, duri, atau serat. Epidermis pada aneka macam jenis tanaman pula menyekresikan lapisan lilin untuk menangkal penguapan air yg berlebihan. Lapisan lilin tersebut dinamakan kutikula.

Fungsi utama jaringan epidermis ialah selaku pelindung jaringan-jaringan lain yg berada di bawahnya. Namun demikian, ada beberapa bentuk modifikasi sel-sel epidermis yg tak berkaitan dgn fungsi perlindungan, contohnya selaku berikut.

  1. Modifikasi membentuk stomata pada permukaan daun mirip gambar berikut. Stomata sangat penting untuk menunjang proses respirasi & fotosintesis.
  2. Modifikasi membentuk lentisel, yakni daerah di lapisan gabus dgn susunan sel yg cukup renggang. Lentisel berperan dlm pertukaran gas di batang.
  3. Modifikasi membentuk rambut akar. Rambut akar yakni perluasan sel epidermis yg berfungsi mengoptimalkan peresapan air & mineral dr dlm tanah.

2. Sistem Jaringan Pembuluh

Sistem jaringan pembuluh terdiri atas jaringan xilem & floem. Sistem jaringan ini memuat zat-zat ke seluruh belahan tumbuhan. Penjelasan mengenai xilem & floem sudah Anda pelajari sebelumnya. Masih ingatkah Anda fungsi xilem & floem?

3. Sistem Jaringan Dasar

Jaringan yg tak termasuk metode jaringan epidermis & sistem jaringan pembuluh, membentuk metode jaringan dasar. Sistem jaringan dasar ini banyak mengisi kepingan dlm tumbuhan muda di antara epidermis & tata cara jaringan pembuluh.

Pada batang, metode jaringan dasar yg berada di kepingan dlm jaringan pembuluh disebut empulur, sedangkan di cuilan luar disebut korteks. Namun, pada batang monokotil, metode jaringan dasar tak dibedakan atas empulur & korteks seperti gambar Ketiga metode jaringan pada tumbuhan.

Pada akar, metode jaringan pembuluh membentuk silinder pusat yg berisi jaringan pembuluh. Sistem jaringan dasar pada akar, seluruhnya berupa korteks. Bagian paling dlm korteks berupa endodermis. Jaringan endodermis menghalangi korteks dgn silinder pusat.

Sistem jaringan dasar pada daun disebut mesofil. Mesofil berada di antara epidermis atas & epidermis bawah. Mesofil mengandung sel parenkim dgn banyak kloroplas. Pada daun tanaman monokotil maupun dikotil, terdapat metode jaringan pembuluh berupa pembuluh daun.

C. Organ pada Tumbuhan

Organ pada tanaman dibangun oleh jaringan-jaringan. Fungsi yg dijalankan oleh organ kadang sungguh berlawanan dgn fungsi jaringan-jaringan yg menyusunnya. Terdapat tiga organ utama pada tumbuhan, yakni batang, daun, & akar. Simaklah uraian berikut ini.

1. Batang

Batang berfungsi selaku pendukung kepingan atas tanaman, serta sebagai penghubung antara akar & daun. Struktur batang pundak-membahu tak jauh berlawanan dgn akar. Perbedaan terutama yakni pada batang tak terdapat lapisan endodermis. Jika batang dipotong melintang, kepingan batang dr luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, & empulur.

Epidermis tersusun atas lapisan sel yg rapat tanpa ruang antarsel. Setelah dewasa, mirip pada akar, fungsi epidermis digantikan oleh pertumbuhan kambium gabus. Kambium gabus mempunyai sel yg mengalami penebalan gabus untuk mencegah penguapan air dr batang. Perlindungan kambium gabus ini sungguh rapat sehingga gas pun tak bisa masuk ke dlm sel. Namun demikian, kambium gabus seringkali membentuk lentisel, struktur yg terdiri atas sel-sel & tersusun longgar yg berperan dlm pertukaran gas.

Korteks pada batang, terdiri atas beberapa macam jaringan, yaitu jaringan parenkim & jaringan penyokong yg tersusun atas sklerenkim & kolenkim. Susunan sel-sel parenkim tak beraturan sehingga banyak terdapat ruang antarsel. Sel-sel parenkim berdinding tipis & pada saat batang masih muda, terdapat vakuola yg berisi makanan cadangan berupa amilum.

Jaringan pembuluh pada batang dikotil tersusun dlm bulat. Floem di penggalan luar bulat & mempunyai batas pribadi dgn korteks. Sementara itu, xilem memiliki batas dgn empulur & terletak berhadapan dgn floem.

Di antara kedua jaringan tersebut, terdapat kambium pembuluh yg bersifat meristematik. Pada kayu yg terpelajar balig cukup akal, kambium pembuluh sudah berkembang ke arah luar membentuk floem sekunder & ke arah dlm membentuk xilem sekunder gambar berikut.

Empulur yg berada di potongan dlm bulat kambium pembuluh, sebenarnya terdiri atas jaringan parenkim yg pula berfungsi selaku penyimpan makanan cadangan . Pada dikala cukup umur, berbagai macam tumbuhan kayunya berlubang di pecahan tengah. Hal tersebut disebabkan empulurnya mengalami degenerasi sehingga bikin ruang kosong di tengah kayu.

Susunan lapisan pada batang monokotil tak terlalu berlainan dgn susunan lapisan batang dikotil. Pada batang monokotil, terdapat epidermis, korteks, jaringan pembuluh, & empulur. Empulur pada monokotil sering pula disebut selaku jaringan dasar. Empulur biasanya terdiri atas jaringan parenkim yg memiliki masakan cadangan.

Perbedaan utama antara batang dikotil & monokotil yakni susunan jaringan pembuluhnya, mirip Gambar berikut. Pada batang flora dikotil, susunan jaringan pembuluh berada dlm satu lingkaran. Pada batang tumbuhan monokotil, jaringan pembuluhnya tersebar di empulur. Setiap floem & xilem tersebut diselubungi oleh lapisan sel yg disebut seludang berkas pengangkut.

2. Daun

Daun yakni organ utama tumbuhan yg berperan menciptakan karbohidrat lewat proses fotosintesis. Amati Gambar berikut. Ada berapa jenis jaringan penyusun daun? Apakah kaitan antara fotosintesis & jaringan penyusun daun?

a.  Epidermis Daun

Lapisan pertama pada daun yg melindungi lapisan yang lain yakni epidermis. Jaringan epidermis daun cuma terdiri atas satu lapis sel yg terdapat di potongan atas & bawah daun.

Di epidermis terdapat stomata yg berperan dlm pertukaran gas. Pada lazimnya , stomata banyak ditemukan pada belahan bawah daun. Akan namun, pada tumbuhan air yg mengapung, mirip teratai, hanya memiliki stomata di permukaan atas daun. Kutikula pada daun dapat dilihat selaku lapisan bening yg tahan air.

Dengan tunjangan mikroskop, pada permukaan daun bisa dilihat trikom & rambut kelenjar. Trikom terdiri atas banyak sekali jenis, bentuknya pun amat unik bergantung jenis tumbuhannya, amati gambar berikut. Trikom pun merupakan adaptasi dr epidermis daun.

b.  Mesofil Daun

Mesofil mengisi cuilan tengah daun. Pada umumnya, mesofil diisi oleh jaringan parenkim. Berdasarkan susunannya, kepingan mesofil ini dapat dibagi menjadi dua potongan, yakni mesofil tiang & mesofil bunga karang.

Mesofil tiang (palisade) tersusun atas sel-sel parenkim berbentuk silinder yg tersusun rapat. Sel-sel parenkim tersebut mempunyai klorofil. Pada lazimnya , mesofil tiang cuma terdapat di belahan atas daun. Namun, berbagai jenis tumbuhan ada yg memiliki mesofil tiang di serpihan atas & bawah daun.

Seperti mesofil tiang, sel-sel mesofil bunga karang (spons) pula mempunyai klorofil. Mesofil bunga karang terbentuk dr sel-sel parenkim yg bercabang-cabang dgn susunan yg renggang. Dengan demikian, banyak terdapat ruang antarsel di mesofil bunga karang.

Pernahkah Anda memetik suatu daun & memerhatikan apa yg terjadi? Beberapa jenis daun mengeluarkan getah, beberapa yg lain mengeluarkan anyir menyengat.

Getah mempunyai terusan tersendiri yg dibuat oleh sel-sel yg tersusun menyerupai terusan di antara mesofil bunga karang. Beberapa sel khusus, menyimpan materi sekresi dlm vakuolanya. Oleh karena itu, tatkala selnya terganggu atau rusak tatkala dipetik, vakuola akan pecah & isinya keluar.

c.  Berkas Pembuluh Angkut pada Daun

Berkas pembuluh angkut pada daun dikelilingi oleh sel-sel parenkim sehingga membentuk selubung. Sel-sel parenkim yg menyelubungi berkas pembuluh tersebut mempunyai kloroplas yg jauh lebih minim jumlahnya dibandingkan kloroplas pada sel-sel di mesofil.
Sel-sel parenkim mempunyai ukuran sel yg besar dgn penebalan di dinding selnya. Di dlm selubung yg dibikin oleh sel-sel parenkim, terdapat jaringan pengangkut yg terdiri atas xilem & floem.

3. Akar

Akar ialah organ tanaman yg berfungsi menyerap mineral & air dr dlm tanah. Air & mineral dipakai oleh tanaman untuk berkembang. Struktur luar akar terdiri atas tudung akar, wilayah pertumbuhan akar, & bulu akar.
Tudung akar (kaliptra) membentuk lapisan yg membungkus akar. Bagian tersebut melindungi kawasan meristem akar, yaitu wilayah pertumbuhan yg berada di belakangnya. Tudung akar pula berfungsi menghemat goresan antara akar & butir tanah.
Bulu akar merupakan perluasan permukaan dr epidermis akar. Perluasan permukaan tersebut untuk mengoptimalkan perembesan air. Pada biasanya, rambut akar tak memiliki kutikula. Hal tersebut untuk membuat lebih mudah pergerakan air & mineral dr tanah masuk ke pembuluh. Penyerapan air & mineral paling utama terjadi lewat bulu akar ini.
Di belakang epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun atas beberapa lapis sel yg dibentuk oleh beberapa jaringan. Jaringan tersebut di antaranya jaringan sklerenkim, kolenkim, & parenkim. Dinding sel pada korteks tipis & terdapat banyak ruang untuk pertukaran gas.
Lapisan endodermis yg membatasi korteks & cuilan silinder pusat ialah sebaris sel yg tersusun rapat. Sel-sel tersebut mempunyai penebalan lignin & suberin sehingga tak mudah ditembus oleh air. Penebalan tersebut membentuk semacam pita, yg dinamakan pita Kaspari. Perhatikan gambar berikut.

Air memasuki silinder pusat lewat sitoplasma sel endodermis sehingga pergerakan air & mineral lebih simpel dikontrol. Di belakang lapisan endodermis, terdapat lapisan sel yg disebut perisikel. Pada akar dikotil, perisikel berperan dlm pembentukan cabang akar. Di penggalan dlm setelah perisikel, terdapat susunan jaringan pembuluh yg terdiri atas xilem & floem. Xilem & floem pada tumbuhan dikotil tersusun radial.

Pada tumbuhan dikotil di antara xilem & floem, terdapat kambium vasikuler, suatu jaringan meristematik. Kambium berkembang ke arah luar membentuk floem sekunder, sedangkan ke arah dlm membentuk xilem sekunder. Akibat pertumbuhan tersebut, akar akan tumbuh membengkak & melebar di dlm tanah. Permukaan luar akar yg berilmu balig cukup logika menebal dgn lapisan kambium kayu berada di cuilan luar. Lapisan tersebut mengambil alih fungsi epidermis dlm melindungi jaringan di bawahnya. Kambium kayu berasal dr lapisan perisikel.
Perbedaan lain antara akar dikotil & akar monokil, yakni akar dikotil tak mempunyai empulur, serta xilemnya terletak di pusat akar, berselang-seling dgn floem amati Gambar berikut. 

Adapun pada akar monokotil, empulurnya berada di pusat akar & potongan tepi sesudah lapisan endodermis. Keadaan xilem & floem pada akar monokotil tersusun melingkar. Jaringan apakah yg berperan dlm pembesaran akar tumbuhan monokotil?

D. Kultur Jaringan Tumbuhan

Adakah keterkaitannya antara sel, jaringan, organ, & kultur jaringan pada tanaman? Tentu saja ada, misalnya tatkala kita mempelajari sifat-sifat yg terdapat pada suatu jaringan. Pengetahuan wacana sifat jaringan & sel pada flora ini mampu dijadikan selaku dasar dlm kultur jaringan.
Sel tumbuhan memiliki sifat dasar yg disebut totipotensi sel. Sifat totipotensi sel ini merupakan sifat sel yg bisa menjadi individu gres yg utuh jikalau berada pada lingkungan yg sesuai. Teori ini menurut teori sel yg dikemukakan pertama kali oleh Jakob Schleiden & Theodor Schwann (1838-1839). Berdasarkan teori tersebut, kalau suatu sel berada dlm keadaan yg sesuai untuk pertumbuhan & perkembangan, sel tersebut bisa tumbuh & berubah menjadi individu gres.
Sel flora mempunyai sifat totipotensi yg lebih besar dibandingkan sel binatang. Hal ini dikarenakan pada tanaman masih terdapat sel atau jaringan yg belum terdiferensiasi, yakni jaringan yg bersifat meristematik atau jaringan meristem serta jaringan dasar (jaringan parenkim) yg masih bersifat meristematik.

Berdasarkan teori totipotensi sel maka lahirlah suatu teknik reproduksi vegetatif gres yg disebut teknik kultur jaringan. Perkembangan kultur jaringan tanaman lebih maju dibandingkan pada binatang. Kultur jaringan di dunia maupun Indonesia sewaktu ini lebih berorientasi untuk bikinan tumbuhan pangan & industri.
Teknik kultur jaringan ini dlm pelaksanaannya merupakan suatu metode untuk mengisolasi (mengambil) penggalan tumbuhan, mirip protoplasma, sel, sekelompok sel, jaringan, & organ, serta menumbuhkannya dlm kondisi aseptik (bebas hama & penyakit). Sifat tumbuhan hasil kultur jaringan akan sama mirip induknya.

1. Jenis Teknik Kultur Jaringan

Perkembangan teknik jaringan sudah menciptakan teknik kutur jaringan baru dgn tujuan yg berlainan-beda. Selain itu, jenis eksplan (sel atau jaringan asal) yg digunakan pula berlawanan. Berbagai teknik kultur jaringan tersebut di antaranya selaku berikut (Hendaryono & Wijayani, 1994: 29).
  1. Meristem culture, yakni teknik kultur jaringan dgn menggunakan eksplan (belahan tumbuhan) dr jaringan muda atau meristem.
  2. Pollen atau anther culture, yakni teknik kultur jaringan dgn memakai eksplan dr serbuk sari atau benang sari.
  3. Protoplast culture, yaitu teknik kultur jaringan dgn memakai eksplan dr protoplasma (sel hidup yg sudah dihilangkan dinding selnya).
  4. Chloroplast culture, yakni teknik kultur jaringan dgn menggunakan eksplan kloroplas untuk keperluan memperbaiki sifat tumbuhan dgn bikin varietas baru.
  5. Somatic cross atau silangan protoplasma, yakni penyilangan dua macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan sampai menjadi tumbuhan yg mempunyai sifat gres.
  Manfaat Totipotensi dalam Dunia Pertanian

2. Syarat Kultur Jaringan

Agar sukses dgn baik tatkala akan melaksanakan kultur jaringan, terdapat beberapa syarat yg harus diamati, antara lain selaku berkut.

a. Pemilihan eksplan

Eksplan yakni belahan dr tumbuhan yg digunakan dlm kulturisasi. Eksplan ini menjadi bahan dasar bagi pembentukan kalus (bentuk awal kandidat tunas yg kemudian mengalami proses pelengkapan kepingan tumbuhan, mirip daun, batang, & akar). Sebagian eksplan seharusnya dipilih pucuk muda tumbuhan sampaumur yg dimengerti asal-ajakan & varietasnya, tak terinfeksi penyakit, & jenisnya unggul.

b. Penggunaan media yg cocok

Media yg cocok memengaruhi pertumbuhan eksplan yg sudah ditanam untuk menjadi plantlet (tumbuhan kecil). Media yg baik, mesti memenuhi syarat nutrisi yg dibutuhkan eksplan untuk meningkat & meningkat . Oleh lantaran itu, di dlm media kultur jaringan ditambahkan aneka macam macam mineral, vitamin, sumber karbohidrat, & zat pengatur tumbuh (hormon)

c. Keadaan yg aseptik & pengaturan udara yg baik

Semua tahapan yg dikerjakan dlm kultur jaringan mesti dilaksanakan dengan-cara aseptik. Hal ini guna menghindari kontaminasi oleh jamur maupun bakteri. Oleh karena itu, sterilisasi eksplan ke dlm medium dijalankan di dlm laminar air flow cabinet, mirip gambar berikut. 

Untuk menangkal kontaminasi. Penyimpanan kultur pula mesti di dlm ruangan dgn suhu, pencahayaan, & pengaturan udara yg baik.

3. Manfaat dr Kultur Jaringan

Kultur jaringan memiliki faedah yg besar bagi manusia sesuai fungsinya. Melalui kultur jaringan ini, mampu dibudidayakan tumbuhan yg memiliki sifat sama dgn induknya. Tentu saja sifat yg diharapkan ini sifat yg unggul, misalnya saja pada wortel. Para petani mengharapkan wortel yg berukuran besar & berwarna mempesona. Melalui teknik kultur jaringan, mampu diperoleh tumbuhan mirip itu. Syaratnya pastinya mengambil eksplan dr induk yg memiliki sifat unggul tersebut.
Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan √  Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan
Contoh langkah kultur jaringan pada tumbuhan worte
Kultur jaringan sungguh menolong perkembangan pertanian di Indonesia. Kultur jaringan mampu menolong memberikan bibit pertanian dgn cepat. Petani anggrek di Indonesia umpamanya, sungguh terbantu dgn adanya kultur jaringan. Kini, untuk membiakkan anggrek petani tak perlu lagi menanti muncul tunas untuk memperbanyak tanaman. Dengan pengetahuan wacana totipotensi tumbuhan yg dimanfaatkan lewat kultur jaringan, dapat dijalankan perbanyakan tumbuhan anggrek dengan-cara cepat. Bagaimana dgn tumbuhan pertanian & industri yang lain? Dapatkah Anda menyebutkan teladan faedah kultur jaringan yang lain?
Dari uraian tersebut sudah terang manfaat kultur jaringan bagi kehidupan manusia, baik dr sisi ekonomi maupun sisi ilmu pengetahuan.
Demikianlah postingan yg admin bagikan membahas wacana Hubungan Antara Bentuk Dan Fungsi Jaringan Pada Tumbuhan. Semoga berfaedah & pengetahuan serta pengetahuan anda makin bertambah mengenai Struktur Tumbuhan.