Pada dasarnya, tulisan yg baik mampu dinilai dgn memerhatikan beberapa faktor. Tulisan seharusnya irit, ringkas, terperinci, & sederhana, namun mempunyai segi menarik untuk dibaca. Selain itu, baik atau tidaknya tulisan pula tergantung pada kecakapan penulisnya. Penulis dgn penguasaan teknik penulisan & kaidah tata bahasa yg baik tentu condong menciptakan goresan pena yg baik, dibandingkan penulis yg belum menguasainya. Kemudian terdapat beberapa elemen lain yg bisa diperhatikan untuk mengukur baik atau tidaknya suatu goresan pena.
Elemen-elemen yg dapat digunakan dlm mengukur kualitas tulisan antara lain:
-
Daftar Isi
Teknik menulis informasi atau pesan yg disampaikan
Informasi mampu diibaratkan sebagai bata penyusun suatu goresan pena yg efektif. Untuk sebuah tulisan yg efektif, penulis harus mengumpulkan kepingan-kepingan informasi yg akan dijadikannya sebagai bahan teknik menulis buku. Kepingan isu yg dikumpulkan sebaiknya mempunyai rincian kasatmata yg spesifik & akurat. Dengan begitu, penulis kemudian akan menyajikan informasi yg spesifik & akurat pula pada para pembaca. Banyaknya isu akan memengaruhi banyak atau tidaknya pesan yg diperoleh pembaca.
Informasi berlawanan dgn bahasa. Bahasa lebih berperan selaku media penyampaian isu. Pernak-pernik bahasa tak menjamin tersampainya isu dengan-cara terperinci & lengkap. Oleh alasannya adalah itu, penting bagi penulis untuk menentukan penggunaan bahasa yg tepat walaupun sederhana supaya pesannya sampai ke pembaca.
-
Signifikansi atau pentingnya tulisan
Tulisan yg baik hendaknya berpengaruh pada pembaca. Orang-orang yg sedang menulis buku atau sudah menyelesaikannya semestinya mengoreksi kembali substansi tulisannya. Sudahkah tulisan yg dihasilkan penting untuk dibaca? Apakah goresan pena yg dikerjakannya akan diperlukan pembaca? Dalam teknik menulis buku, signifikansi sungguh diperlukan. Selain memberikan pesan, penulis pula seharusnya menekankan pentingnya buku yg dituliskannya biar para pembaca memahami tujuan penulisan buku tersebut.
-
Fokus
Terkadang goresan pena yg tak banyak tetapi memiliki batasan yg terperinci lebih baik untuk dibaca dibandingkan dgn tulisan yg panjang namun tak fokus. Pada umumnya, menulis buku cuma memiliki satu hal penting yg lalu diulas dlm bentuk klarifikasi-klarifikasi atau narasi. Dari satu hal penting tersebut, akan ada penjabaran-penjabaran yg bisa memperkuat isi goresan pena. Kaprikornus, goresan pena tak perlu dipaparkan dengan-cara luas tanpa mempunyai batas.
-
Konteks
Konteks mampu dianggap selaku kaitan tulisan dgn permasalahan lain. Untuk menciptakan goresan pena yg efektif, penulis perlu menyaksikan dengan-cara kontekstual & menaruh gosip pada perspektif yg tepat. Ia perlu menempatkan diri selaku pembaca pula mudah-mudahan gosip yg ia hidangkan tak cuma dikenali oleh dirinya. Ia pula perlu memikirkan seberapa jauh tipikal & efek dr tulisannya. Kepiawaian penulis untuk menghidangkan konteks cukup penting untuk mempermudah pembaca mencerna wangsit-ilham yg dituliskannya.
-
Wajah & cara penghidangan
Sudah menjadi ketentuan yg mutlak jika goresan pena mesti menarik. Jika tulisan tak mempesona, pastinya pembaca akan malas untuk menuntaskan keseluruhan isi tulisan. Di sini lalu penulis memiliki tugas yg cukup sukar. Ia mesti menuliskan kata demi kata yg nantinya menciptakan pembaca mau membaca goresan pena dr judul hingga final. Wajah & cara penghidangan yg menarik nantinya akan menjinjing pembaca berkenalan & mengetahui dgn mudah gagasan sekaligus info yg ada dlm goresan pena.
-
Bentuk goresan pena
Sebaiknya penulis pula mengetahui jenis-jenis atau bentuk tulisan. Ia perlu menuangkan idenya ke dlm bentuk tulisan yg baik & benar. Jika berupa narasi, seharusnya ia menciptakan goresan pena mengalir & lezat untuk dibaca. Ia pula perlu menghidangkan berita yg utuh sehingga pembacanya akan mengerti tiap-tiap kepingan dr goresan pena.
-
Suara tulisan dlm teknik menulis
Suara goresan pena berkaitan dgn panjang atau pendeknya penggunaan kalimat & paragraf. Suara tulisan dapat dinikmati tatkala pembaca sedang membaca isi tulisan. Untuk membuat bunyi tulisan yg tak sumbang, penulis sebaiknya menuliskan kalimat efektif. Penulis selaku penutur seharusnya menyuguhkan kalimat yg ringkas, padat, padu, & gampang dipahami. Ia pula perlu menguasai penggunaan tanda baca & teknik penulisan yg lain. Penggunaan kata-kata baku & struktur kalimat pula harus diamati. Selain itu, penting pula bagi penulis untuk menghidangkan warna suara yg konsisten, terkonsentrasi & memperlihatkan makna. Intinya, penulis harus menulis dgn bahasa yg komunikatif. Dengan begitu pembaca akan mampu menangkap ide dr penulis.
Dalam teknik menulis, penting bagi penulis untuk menyaksikan ketujuh elemen tersebut. Jika dlm tulisannya ia sudah mendapati adanya ketujuh elemen tersebut, tak diragukan lagi bahwa pembaca akan kepincut untuk mengetahui keseluruhan substansi buku dituliskannya. Ia pula akan menunjukkan pengetahuan & isu gres yg berikutnya akan berdampak pada pembaca. Dengan begitu, kualitas tulisannya tak akan disangsikan & menghadirkan faedah bagi para pembacanya.
Anda punya RENCANA MENULIS BUKU?
atau NASKAH SIAP CETAK?
Silakan daftarkan diri Anda selaku penulis di penerbit buku kami.
Anda pula bisa KONSULTASI dengan Costumer Care yang siap menolong Anda hingga buku Anda diterbitkan.
Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR JADI PENULIS.
SEBELUM ANDA MENYESAL 🙁
🙂
*****BONUS*****
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tetapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI TEKNIK MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami dengan-cara GRATIS disini!
Jika Anda menginginkan EBOOK GRATIS tentang CARA PRAKTIS MENULIS BUKU, silakan download
Referensi:
- Farid Gaban, “Tujuh Elemen Tulisan Bagus”, dlm http://www.jurnalistik.net/wp-content/uploads/group-documents/2/1317203275-TujuhElemenTulisanBagus.pdf
[Wiwik Fitri Wulandari]