√ Dosen Menulis Buku sebagai Bentuk Pengabdian kepada Masyarakat

Daftar Isi

Setiap dosen di Indonesia, tanpa terkecuali tentunya aktif menjalankan Tri Dharma. Isi Tri Dharma sendiri berisi tiga tugas pokok dosen. Mencakup keharusan untuk mengajar atau mendidik, meneliti, & mengabdi pada masyarakat.

Bicara mengenai pengabdian pada penduduk , tentunya akan menjumpai banyak bentuk aktivitas yg mampu dijalankan dosen. Pada dasarnya pengabdian sendiri adalah proses untuk mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, & budaya pada penduduk .

Bagi dosen, pasti ada banyak ilmu yg bisa diamalkan atau diaplikasikan dlm acara pengabdian tersebut. Dosen senior dgn pengalaman belasan hingga puluhan tahun dijamin sudah sungguh familiar.

Namun, bagi dosen muda yg masih bingung mengenai bentuk-bentuk pengabdian pada masyarakat. Maka bisa menyimak uraian di bawah ini.

Bentuk Pengabdian pada Masyarakat

Pengabdian pada masyarakat merupakan aktivitas yg dijadwalkan sedemikian rupa & didukung sejumlah pihak. Mulai dr dukungan pihak perguruan tinggi tempat dosen mengajar.

Kemudian perlindungan dr kawan yg diajak berafiliasi, bantuan dr penduduk , sampai pemerintah. Bentuk tunjangan yg diberikan pula bermacam-macam untuk memastikan aktivitas dedikasi ini berjalan lancar.

Secara umum, pengabdian pada penduduk berisi acara mengaplikasikan hasil riset yg dijalankan dosen melalui peran observasi. Namun di luar itu, ada lebih banyak ilmu pengetahuan & teknologi yg bisa dipraktekkan oleh dosen.

Sebagaimana yg diterangkan di awal, bentuk dedikasi pada penduduk sangat beragam. Secara garis besar cakupannya yakni sebagai berikut:

1. Memberikan Pendidikan pada Masyarakat

Bentuk atau jenis kegiatan yg pertama adalah melaksanakan aktivitas pendidikan pada masyarakat. Sifatnya adalah pendidikan non formal, baik dgn menyediakan akta maupun tidak.

Bentuk acara pendidikan ini seperti menyelenggarakan penataran, lokakarya, kursus-kursus, penyuluhan-penyuluhan, kampanye, publikasi-publikasi, proyek-proyek, percontohan, & demonstrasi seperti pekan raya.

2. Memberikan Pelayanan pada Masyarakat

Bentuk yg kedua adalah memperlihatkan atau menyelenggarakan kegiatan pelayanan pada penduduk . Kegiatan pelayanan dilakukan oleh tenaga profesional yg berasal dr kalangan dosen di sebuah perguruan tinggi.

Bentuk aktivitas pelayanan ini mirip penyediaan layanan konsultasi , panduan karier, pelayanan olahraga, pembinaan kesadaran terhadap lingkungan hidup, pembinaan koperasi, pembinaan kewiraswastaan & sumber daya, pelayanan rintisan dlm bentuk-bentuk keahlian khusus & sejenisnya.

3. Kuliah Kerja Mahasiswa

Berikutnya ialah Kuliah Kerja Mahasiswa atau KKM yg melibatkan mahasiswa & para dosen dlm jumlah yg banyak. Mungkin lebih familiar dgn ungkapan KKN atau Kuliah Kerja Nyata.

Bentuk aktivitas di dlm KKN sendiri pula beragam. Misalnya training & penyuluhan di bidang kewirausahaan, ekonomi, pendidikan, kesehatan, & lain sebagainya yg diadaptasi keperluan penduduk di lokasi sasaran.

4. Pengembangan Wilayah Terpadu

Pengabdian pada masyarakat pula bisa dilaksanakan dgn melaksanakan pengembangan wilayah terpadu. Lewat acara ini pihak perguruan tinggi mampu berkontribusi untuk membangun sebuah tempat yg menjadi sasaran pengabdian penduduk .

Pembangunan sebuah kawasan atau wilayah mampu didukung oleh perguruan tinggi bersama pengabdian pada penduduk . Sebab perguruan tinggi mampu menjalin koordinasi dgn sejumlah pihak untuk mendukung proses pembangunan.

5. Pengembangan Hasil Penelitian

Bentuk dedikasi penduduk berikutnya yakni pengembangan hasil observasi. Sesuai dgn namanya, acara ini dilakukan dgn membuatkan semua hasil observasi yg dijalankan dosen.

Misalnya pemanfaatan sebuah temuan teknologi untuk mengoptimalkan suatu produk ekonomi agar mempunyai faedah lebih baik lagi. Bisa pula dlm bentuk menghasilkan produk baru yg mampu dimanfaatkan masyarakat & mampu dijual sehingga memiliki nilai ekonomi.

Pengabdian pada Masyarakat dlm Bentuk Karya

Pengabdian pada penduduk tentunya tak hanya berupa kegiatan turun langsung ke lapangan. Sebab pengabdian sejatinya yakni proses aplikasi ilmu pengetahuan, teknologi, & budaya perguruan tinggi yg dilaksanakan oleh dosen & tim yg dibentuknya.

Dosen kemudian mampu mengabdi pada masyarakat dgn melaksanakan lebih banyak hal. Menulis buku pula menjadi bentuk dedikasi pada penduduk , dimana buku merupakan dedikasi dlm bentuk karya.

Buku yg ditulis oleh dosen nantinya mampu dibaca oleh masyarakat luas & kemudian mereka mampu memetik manfaat dr buku tersebut. Selain buku umum, dosen yg menulis buku didik pula tergolong melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat.

Kegiatan dedikasi pada penduduk dlm bentuk apapun kemudian pula mampu dibukukan oleh dosen. Buku hasil dedikasi penduduk ini kemudian menjadi bentuk lain dr pengabdian masyarakat itu sendiri.

Sebab sekali lagi, buku yg ditulis oleh dosen & kemudian dimanfaatkan oleh penduduk luas & golongan mahasiswa. Adalah proses implementasi atau aplikasi dr ilmu pengetahuan, teknologi, & budaya perguruan tinggi yg dimiliki oleh dosen.

Buku yg termasuk bentuk pengabdian pada masyarakat pastinya buku yg merujuk pada suatu ilmu pengetahuan & teknologi. Kemudian diterbitkan atau dipublikasikan sesuai dgn ketentuan, contohnya buku ber-ISBN.

Sehingga buku ini terdata di database perpustakaan nasional Republik Indonesia, & kemudian bisa dijadikan tumpuan oleh banyak orang atau penduduk luas. Oleh alasannya adalah itu, dosen penting untuk disiplin menulis buku.

Bukan hanya sekedar melaksanakan publikasi untuk menerima perhiasan angka kredit saja. Melainkan pula membantu dosen tersebut menerapkan ilmu pengetahuan yg dimiliki agar bisa dimanfaatkan oleh penduduk luas.

Pentingnya Menulis Buku bagi Dosen

Melalui klarifikasi sebelumnya, acara menulis buku & menerbitkannya menjadi hal penting bagi dosen. Lewat proses ini dosen bisa menuliskan seluruh ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman, & apapun yg dimilikinya selaku dosen mudah-mudahan bisa diakses penduduk luas.

Menulis artikel kemudian diterbitkan dlm bentuk jurnal pula menjadi bentuk implementasi ilmu pengetahuan. Hanya saja pembaca atau sasaran dr goresan pena ini ialah penduduk ilmiah saja. Sedangkan menulis buku bisa menyasar masyarakat umum.

Bayangkan jikalau buku ini diketahui kemudian dibaca oleh penduduk di seluruh Indonesia. Sudah ada berapa ratus juta orang yg memetik faedah & ilmu dr buku karya dosen tersebut?

Sebuah buku tentunya akan berfaedah bagi semua orang yg membacanya. Maka menulis buku mampu dibilang selaku bentuk pengabdian pada penduduk . Bahkan menjadi media mengabdi yg tak lekang oleh zaman, karena buku akan memberi ilmu yg bisa diakses kapan saja. Meskipun penulisnya sudah tak lagi berkarya.

Supaya bisa produktif menulis, maka dosen terlebih dahulu mesti memahami arti penting atau manfaat dr aktivitas ini. Seperti yg sudah dijelaskan, menulis buku yakni bentuk pengabdian masyarakat yg sifatnya berjalan dlm jangka panjang.

Selain itu, diperlukan komitmen untuk bisa terus menulis. Kebanyakan dosen khususnya yg telah memiliki jabatan mempunyai kegiatan yg padat. Kesibukan ini kemudian perlu disikapi dgn bijak biar mampu menyediakan waktu untuk menulis.

Bagi dosen yg semenjak permulaan meniti karir akademiknya sudah aktif membaca & menulis. Maka dijamin menjelang masa pensiun akan tetap produktif menulis. Baik menulis postingan ilmiah, buku, postingan populer untuk banyak sekali media massa, & lain sebagainya.

Apabila saat ini kesulitan untuk menulis buku, maka bisa mencoba berkonsultasi dgn rekan sesama dosen. Kemudian terus berlatih, karena keahlian menulis bukanlah bakat dr lahir. Melainkan suatu keahlian yg bisa dipelajari & dikuasai oleh siapa pun.