√ Teknik Menulis Pengumpulan Materi Untuk Buku Pendidikan Anda!

 Pengumpulan materi ialah suatu tahapan yg wajib kita lalui tatkala menulis buku. Tanpa adanya tahapan tersebut, tentu buku yg akan kita tulis tentu dipertanyakan kualitasnya. Artinya tatkala kita berani untuk menulis buku, maka kita pula berani untuk menghimpun berbagai data atau materi yg nantinya akan memperkaya goresan pena kita. Materi tersebut bahu-membahu telah tersedia di banyak sekali tempat. Hanya saja kita perlu untuk mencari & menyusunnya kembali sehingga akan dgn mudah kita masukkan ke dlm goresan pena yg kita buat. Sumber-sumber tersebut mampu berasal dr buku acuan, majalah, hasil wawancara, koran, jurnal, & lain sebagainya. Semakin banyak data yg kita peroleh, maka buku yg kita buat pula akan semakin berkualitas sebab banyaknya data-data yg berhasil kita rangkai. Meskipun demikian, kita pula perlu menyadari bahwa data yg kita peroleh tersebut mampu jadi tak kita gunakan semuanya. Artinya cuma beberapa data penting saja yg benar-benar mampu menguatkan argumen tulisan kita. Hal tersebut dikerjakan supaya goresan pena kita tak kehilangan fokus.

Alangkah lebih baik lagi tatkala sebelum menyusun buku, kita memiliki banyak stok wawasan atau data. Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan data-data yg kita miliki untuk menciptakan buku. Kondisi tersebut relatif lebih mudah dikerjakan daripada kita memulai dr proses penelusuran inspirasi yg kemudian dilanjutkan dgn pengumpulan materi. Dalam menyusun buku, kita sudah melangkah lebih jauh tatkala ide yg kita tuangkan bahwasanya berasal dr stok pengetahuan yg kita miliki. Kondisi tersebut nantinya pula akan memudahkan diri kita sendiri selaku seorang penulis tatkala sedang merangkai kerangka goresan pena. Selanjutnya, pengumpulan materi tersebut intinya pula diubahsuaikan dgn keperluan goresan pena kita. Tatkala kita akan merangkai buku referensi, tentu materi-bahan yg kita cari akan sedikit berbeda dgn penulisan buku latih. Buku acuan pasti akan memerlukan banyak data-data yg sifatnya ilmiah & mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya, walaupun buku asuh pula membutuhkan beberapa materi yg seperti itu. Berikut beberapa hal yg mampu dijadikan sumber materi.

  √ Kewajiban Penyebar-Ilmu Buku yang Perlu Anda Ketahui

  1. Teknik Menulis Berdasarkan Jurnal Nasional ataupun Internasional

Salah satu materi yg mampu kita dapatkan berasal dr jurnal nasional ataupun internasional. Jurnal tersebut cukup bermanfaat tatkala kita berencana untuk menerbitkan buku acuan ataupun ajar. Kondisi tersebut tak dapat dipungkiri alasannya adalah sifat jurnal yg condong kekinian. Selain itu, bahasan yg dibahas di dlm jurnal pula cenderung lebih pad studi masalah & tak terlalu berkutat pada urusan teoritis semata. Dari jurnal, kita akan menerima banyak pengalaman dr berbagai kawasan sesuai dgn masalah yg diangkat di dlm jurnal yg bersangkutan. Hal tersebut pasti akan menambah perspektif kita dlm teknik menulis buku dimana akan banyak data & pengalaman yg bisa kita peroleh lewat jurnal. Saat ini, kita akan mampu dgn mudah mencari jurnal tersebut lewat internet. Dengan kata lain, kita tak perlu mengeluarkan ongkos untuk berbelanja jurnal-jurnal tersebut, meskipun beberapa jurnal internasional mengharuskan kita berbelanja dengan-cara legal. Satu hal yg penting bahwa kita jangan sampai lupa untuk mencantumkan sumber atau referensi tatkala mengambil beberapa pecahan dr jurnal yg kita baca.

baca pula : mirip apa sih, sudut pandang penerbit kalau melihat naskah kita?

  1. Teknik Menulis Berdasarkan Hasil Penelitian

Hal lain lagi yg bisa kita gunakan selaku sumber materi yaitu hasil observasi. Hasil observasi tersebut umumnya dituangkan dlm bentuk jurnal, buku, atau proceeding. Dengan menggunakan hasil penelitian, pengetahuan kita pada suatu hal pula akan makin lebih kaya. Bahkan data-data yg disuguhkan dr hasil observasi akan bersifat ilmiah sehingga mampu dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut pula mampu kita cari dr berbagai fasilitas seperti internet ataupun di perpustakaan. Dalam teknik menulis buku, utamanya buku acuan, hasil penelitian dr orang lain menjadi salah satu materi yg penting untuk dicari. Artinya asumsi yg kita bangkit nantinya dapat didukung dgn hasil observasi yg sebelumnya sudah pernah dikerjakan oleh seseorang. Dengan kata lain, observasi orang lain akan memperkuat argumen kita sehingga goresan pena yg kita buat memang betul-betul bermutu & mengatakan menurut fakta.

simak pula : naskah senantiasa ditolak penerbit? ini solusinya!

  1. Teknik Menulis Berdasarkan Wawancara

Hasil wawancara intinya pula menjadi salah satu sumber materi yg bisa kita gunakan tatkala sedang menulis buku. Bahkan hanya dgn hasil wawancara saja, kita sudah mampu menyusun buku yg dengan-cara tak langsung menggambarkan realita yg ada di lapangan. Sebagai misalnya, tatkala kita sedang menyusun buku tentang destinasi wisata terkenal di Yogyakarta, maka kita bisa meminta usulan dr pemerintah, swasta, & masyarakat. Dari hasil wawancara tersebut, kita nantinya dapat memperoleh beberapa objek rekreasi yg memang menjadi andalan pemerintah & senantiasa ramai dikunjungi oleh masyarakat ataupun pihak swasta. Berangkat dr hal tersebut, kita bisa menyusun suatu buku yg berisikan wacana destinasi favorit di Yogyakarta. Kondisi tersebut akan berlawanan tatkala kita berniat untuk menulis buku referensi atau ilmiah. Hasil wawancara mampu menjadi penguat atau penunjang dr hasil ajaran kita sendiri sebagai seorang penulis. Transkip wawancara pula mampu kita peroleh dr penelitian yg dijalankan orang lain atau oleh diri kita sendiri.

lihat lagi : untung ruginya menerbitkan buku JALUR KILAT!

  1. Teknik Menulis Berdasarkan Observasi Lingkungan

Langkah lain yg bisa kita lakukan untuk menerima materi embel-embel dlm menyusun buku yaitu dgn melakukan observasi lingkungan. Observasi tersebut mengandung maksud pengamatan. Pengamatan mampu dikerjakan lewat aneka macam indera yg kita miliki mirip penciuman, penglihatan, & lain sebagainya. Proses ini menjadi salah satu hal yg mempesona karena kita bisa menuangkan gambaran dengan-cara visual ke dlm goresan pena kita. Kita mampu menggambarkan kondisi pasar yg ramai & sarat sesak melalui kalimat. Pembaca akan bisa membayangkan keadaan yg kita gambarkan lewat kalimat tersebut. Dengan demikian, pembaca seperti sedang berada di dlm situasi yg sedang kita gambarkan. Apabila kita sukses menciptakan situasi tersebut, maka goresan pena kita akan mempunyai nilai lebih. Selain memaparkan data dengan-cara faktual, kita pula bisa memperlihatkan gambaran dengan-cara nyata pada pembaca sehingga mereka seperti berada di dlm suasana yg sedang kita gambarkan tersebut.

pelajari lagi : cara menerbitkan buku berdasarkan 11 faktor penerbit

  1. Teknik Menulis Berdasarkan Koran & Majalah

Meskipun terlihat sepele, koran & majalah sejatinya bisa kita gunakan sebagai sumber dlm teknik menulis banyak sekali hal. Koran mampu kita gunakan sebagai sumber materi alasannya sifatnya yg faktual & terpercaya. Artinya koran menjadi salah satu media yg berusaha menjembatani keterangan masyarakat. Berbagai peristiwa yg terjadi di ranah lokal, nasional, & internasional lazimnya dibungkus dengan-cara mempesona di dlm koran. Peristiwa & komentar dr banyak sekali tokoh terkenal tersebut tentu saja bisa kita gunakan sebagai sumber materi. Artinya kita bisa mengambil beberapa penggalan dr berita tersebut untuk menguatkan argumen yg sedang kita bangkit di dlm tulisan kita. Meskipun demikian, kita tentu harus cermat dlm memilih aneka macam informasi yg ada di koran alasannya adalah ada beberapa bagian yg sifatnya fiktif belaka. Sebagai contohnya cuilan perihal sastra, iklan, & lain sebagainya. Apabila kita ingin memakai koran sebagai sumber acuan, tentu kita pula harus mencantumkan nama & tanggal koran yg sedang kita baca tersebut.

 

Referensi

Arifin, Syamsul & Kusrianto, Adi, 2009, Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi, Jakarta: PT Grasindo.

[Bastian Widyatama]