√ Tumbuhan Berbiji – Ciri, Struktur, Reproduksi dan Klasifikasi

Tumbuhan Berbiji – Ciri, Struktur, Reproduksi & KlasifikasiWargaMasyarakat.Org – Untuk pembahasan kali ini kami akan menawarkan ulasan mengenai Tumbuhan Berbiji yang dimana dlm hal ini meliputi pengertian, ciri, struktur & pembagian terstruktur mengenai, nah biar lebih dapat mengetahui & mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Tumbuhan Berbiji - Ciri, Struktur, Reproduksi & Klasifikasi

Pengertian Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yaitu tumbuhan yg mempunyai belahan yg disebut berbiji. Pernahkah kalian melihat biji jamur, lumut, & paku-pakuan?


Tentunya kalian tak akan mendapatkan biji-biji tumbuhan tersebut karena jamur, lumut & paku-pakuan tak termasuk tumbuhan berbiji.


Pada dasarnya tumbuhan biji dicirikan dgn adanya bunga sehingga sering disebut tumbuhan berbunga (Antophyta). Bagaimana proses terbentuknya biji?


Biji dihasilkan oleh bunga sehabis terjadi insiden penyerbukan & pembuahan, biji yg dihasilkan merupakan alat pembiakan dengan-cara seksual (generatif), selain itu ada pula pembiakan dengan-cara aseksual (vegetatif).


Tumbuhan berbiji dikelompokkan menjadi dua anak divisi yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) & tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Pada tumbuhan berbiji terbuka biji tak ditutup oleh daging buah atau daun buah (karpelum).


Misalnya pada cemara, pinus, & dammar. Sementara pada tumbuhan berbiji tertutup, biji ditutupi oleh daging buah atau daun buah. Misalnya pada mangga, durian, & jeruk.


Ciri-Ciri Tumbuhan Berbiji

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri tumbuhan berbiji, antara lain sebagai berikut:

  • Telah mempunyai akar, batang & daun sejati serta berkas pengangkut sehingga termasuk ke dlm kelompok tumbuhan Tracheophyta.
  • Tubuhnya makroskopis dgn ukuran yg bervariasi. Dapat berupa semak, perdu, pohon, atau liana.
  • Alat perkembangbiakan terang antara jantan & betina yg berupa bunga atau strobilus, & dlm reproduksinya akan menghasilkan biji yg di dalamnya terdapat embrio.
  • Generasi saprofitnya berupa tumbuhan & generasi gametofitnya berupa bunga.


Struktur Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan biji biasanya meningkat biak dgn biji. Susunan tubuh tumbuhan biji terdiri dr akar, batang, & daun yg sejati serta berkembang biak dgn biji, antara lain selaku berikut:


1. Akar

Akar pada tumbuhan biji berfungsi untuk mengokohkan batang. Selain itu pula untuk bernafas & menyerap air & garam-garam mineral yg ada dlm tanah. Akar dilengkapi dgn bulu akar & tudung akar yg fungsinya menembus lapisan tanah.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: 5 Jenis Dan Struktur Anatomi Pada Akar Tumbuhan


Akar pada berbagai jenis tumbuhan biji pula berfungsi selaku cadangan makanan, diantaranya ubi kayu, wortel, & bunga dahlia.

Akar

Ubi, Akar Dahlia & Akar Wortel

        Gambar: Akar kentang & ubi kayu, Akar Dahlia & Akar Wortel


1.1 Fungsi Akar

Bagi tumbuhan akar mempunyai beberapa kegunaan, antara lain, untuk menyerap air & zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk menyimpan cadangan kuliner.


  • Menyerap air & zat hara (mineral). 

Tumbuhan memerlukan air & zat hara untuk kelancaran hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dr dlm tanah dgn menggunakan akar. Oleh lantaran itu, sering ditemui akar tumbuh memanjang menuju sumber yg banyak mengandung air.


  • Menunjang berdirinya tumbuhan. 

Akar yg tertancap ke dlm tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar menciptakan tumbuhan mampu berdiri kuat di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dr terjangan badai & hujan deras.


  • Sebagai alat pernapasan. 

Selain menyerap air & zat hara, akar pula menyerap udara dr dlm tanah. Hal ini mungkin dijalankan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dr dlm tanah.


  • Sebagai penyimpan kuliner cadangan. 

Pada tumbuhan tertentu, mirip ubi & bengkoang, akar dipakai sebagai tempat menyimpan masakan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya masakan cadangan yg tersimpan. Makanan cadangan ini dipakai dikala menghadapi demam isu kemarau atau tatkala kesusahan mencari sumber makanan.


Manusia pula sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya. Misalnya, selaku sumber makanan, misalnya ubi kayu, ubi jalar, & wortel; selaku materi obat-obatan, misalnya jahe, kunyit, & akar pepaya; selaku wewangian, contohnya akar bit; sebagai bumbu, misalnya jahe, kunyit, & laos.


2. Batang

Perhatikan gambar penampang melintang batang dibawah ini. Kalau batang kita potong dengan-cara melintang maka akan terlihat adanya pembuluh angkut yakni pembuluh kayu (Xilem) & pembuluh tapis ( floem).

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Struktur Dan Fungsi Jaringan Batang Tumbuhan

Pembuluh kayu berfungsi untuk mengangkut air & mineral daqn garam mineral dr akar ke daun, sedangkan pembuluh tapis berfungsi memuat hasil fotosintesis dr daun ke seluruh potongan tumbuhan.

Batang


2.1 Fungsi Batang

Umumnya, warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yg telah bau tanah yaitu kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang mempunyai beberapa kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air & zat-zat masakan, penyimpan kuliner cadangan, serta selaku alat perkembangbiakan.


  • Penopang. 

Fungsi utama batang adalah menjaga supaya tumbuhan tetap tegak & menimbulkan daun sedekat mungkin dgn sumber cahaya (terutama matahari).


Batang berkembang makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menimbulkan daun yg berkembang pada batang makin gampang menerima cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan ananda pelajari di kelas lima.


  • Pengangkut. 

Batang berguna sebagai pengangkut air & mineral dr akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dlm proses pengangkutan zat-zat masakan dr daun ke seluruh cuilan tumbuhan.


  • Penyimpan.

Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi selaku penyimpan kuliner cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini pula bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu & kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan dikala diperlukan.


  • Alat perkembangbiakan. 

Batang pula berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik dengan-cara alami maupun buatan, menggunakan batang.


3. Daun

Daun merupakan tempat pengerjaan masakan & bernapas bagi tumbuhan.

proses fotosintesis


3.1 Struktur Daun & Fungsinya

Tumbuhan mempunyai daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yg tumbuh dr batang. Daun biasanya berupa tipis & berwarna hijau.


Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yg ada pada daun. Namun, daun ada pula yg berwarna kuning, merah, atau ungu.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Struktur & Fungsi Jaringan Daun


  1. Struktur Daun

Struktur Daun

Bagian-kepingan daun lengkap terdiri atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, & pelepah daun. Contoh daun yg memiliki bagian-belahan lengkap, antara lain daun pisang & daun bambu. Di alam, pada umumnya tumbuhan mempunyai daun yg tak lengkap.


Misalnya, ada daun yg hanya terdiri atas tangkai & helai daun saja, contohnya daun mangga; ada pula daun yg cuma terdiri atas pelepah & helai daun saja, contohnya daun padi & jagung. Selain itu, daun pula memiliki urat.


Urat daun yaitu susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil mempunyai urat daun yg memanjang dr pangkal ke ujung daun dengan-cara sejajar.

Tumbuhan dikotil mempunyai urat daun yg membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang sampai menjadi percabangan kecil & membentuk susunan mirip jaring atau jala.

Urat daun


Bentuk tulang daun pula bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung, menjari, & sejajar. Perhatikan gambar di bawah ini!


Carilah jenis daun tersebut di lingkungan sekitarmu! Buktikan apakah sesuai dgn keterangan.

Bentuk tulang daun


  • Menyirip. 

Tulang daun jenis ini mempunyai susunan mirip sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yg mempunyai jenis tulang mirip ini ialah tulang daun jambu, mangga, & rambutan.


  • Melengkung.

Tulang daun melengkung berupa seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini mampu kita dapatkan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun sirih, gadung, & genjer.


  • Menjari. 

Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, & kapas.


  • Sejajar.

Tulang daun sejajar berbentuk mirip garis-garis sejajar. Tiaptiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, & semua jenis rumput-rumputan.


Pernahkah ananda mendengar ungkapan daun tunggal & daun majemuk? Daun tunggal ialah daun yg mempunyai satu helai daun di setiap tangkainya. Daun majemuk yakni daun yg mempunyai beberapa helai daun di setiap tangkainya.

Daun tunggal


  1. Fungsi Daun

Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat pengerjaan makanan, pernapasan, & penguapan.


  • Pembuatan kuliner. 

Daun berguna selaku dapur tumbuhan. Tahukah ananda fungsi dapur? Di dlm daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakan kuliner). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya & kalau lebih disimpan.


  • Pernapasan. 

Di permukaan daun terdapat verbal daun (stomata). Melalui stomata pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dr udara & melepas oksigen ke udara. Proses inilah yg menimbulkan ananda merasa tenteram ketika berada di bawah pohon pada siang hari.


  • Penguapan. 

Tidak semua air yg diserap akar digunakan oleh tumbuhan. Kelebihan air ini jika tak dibuang mampu menyebabkan tumbuhan menjadi busuk & mati. Sebagian air yg tak dipakai dibuang melalui ekspresi daun dlm bentuk uap air. Pada malam hari, keunggulan air dikeluarkan lewat sel-sel pucuk daun. Proses ini disebut gutasi. Coba ananda perhatikan daun-daun bunga yg ada di pekaranganmu saat pagi hari!

Fungsi Daun


Bagi manusia, daun dapat digunakan selaku bahan kuliner, contohnya daun pepaya & singkong; obat-obatan, misalnya daun jeruk & jambu biji; rempah-rempah, misalnya daun salam jeruk. Pernahkah ananda diobati dgn menggunakan daun


4. Bunga

4.1 Struktur Bunga

Struktur Bunga

Perhatikan gambar di samping! Bunga lengkap memiliki bagianbagian sebagai berikut.

  1. Kelopak, biasanya berwarna hijau & berfungsi menutup bunga di dikala masih kuncup.
  2. Mahkota, merupakan bagian bunga yg indah & berwarnawarni.
  3. Benang sari dgn serbuk sari sebagai alat kelamin jantan.
  4. Putik sebagai alat kelamin betina.
  5. Dasar & tangkai bunga sebagai tempat kedudukan bunga.

Bunga yg mempunyai tangkai, kelopak, mahkota, benang sari, dasar bunga, & putik disebut bunga sempurna. Jika mempunyai semua penggalan kecuali putik, maka disebut bunga jantan.


Jika mempunyai semua bagian kecuali benang sari, maka disebut bunga betina. Bunga yg mempunyai benang sari & putik disebut bunga hermafrodit.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Bagian-Bagian Dan Fungsi Bunga Pada Tumbuhan Beserta Penjelasannya


4.2 Fungsi Bunga

Fungsi bunga yg utama yakni sebagai alat perkembangbiakan generatif (materi ini akan ananda pelajari lebih mendalam di kelas VI). Perkembangbiakan generatif merupakan perkembangbiakan yg didahului pembuahan.


Pada tumbuhan berbunga, pembuahan yg terjadi didahului dgn penyerbukan. Penyerbukan yaitu insiden jatuhnya kepala serbuk sari ke kepala putik. Bagian bunga yg paling menawan yaitu mahkota.


Mahkota yg indah & berbau menyengat menarik minatserangga, mirip kupukupu, kumbang, & lebah. Akibatnya, tanpa disadari proses penyerbukan terjadi.


Sedangkan bagi manusia, bunga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan, peralatan upacara akhlak, & materi rempah-rempah.


Reproduksi Tumbuhan Berbiji

Tumbuhan berbiji kebanyakan hidup di darat. Namun, tumbuhan berbiji ada yg hidup mengapung di air, misalnya teratai. Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan fotoautotrof.


Klasifikasi Tumbuhan Berbiji

Pada dasarnya tumbuhan berbiji dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:


1. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae)

Gymnospermae (dari bahasa Yunani: gymnos (telanjang) dan sperma (biji) atau tumbuhan berbiji terbuka merupakan golongan tumbuhan berbiji yg bijinya tak terlindung dalam bakal buah (ovarium). Pada tumbuhan berbunga (Angiospermae, atau Magnoliophyta), biji atau bakal biji senantiasa terlindungi sarat oleh bakal buah sehingga tak tampakdr luar.


Pada Gymnospermae, biji terekspos eksklusif atau terletak di antara daun-daun penyusun strobilus atau runjung. Pada melinjo contohnya, pêntil nya (yakni bijinya) sejak dr “kroto” hingga melinjo masak dapat dilihat, sementara pada tusam biji terletak pada runjungnya.

Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi: Penjelasan Gymnospermae Beserta Ciri, Klasifikasi Dan Contohnya


Gymnospermae sudah hidup di bumi semenjak periode Devon (410-360 juta tahun yg kemudian), sebelum kala dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yg sekarang sudah punah & kini menjadi kerikil bara: Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta.


Anggota-anggotanya yg lain mampu melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yg ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dr salah satu kelompok Gymnospermae purba yg telah punah (paku biji).


1.1 Ciri-ciri Gymnospermae

  • Memiliki bakal biji yg tak tertutup oleh daun buah.
  • Berupa perdu atau pohon, batang dapat berkembang membengkak & bercabang-cabang.
  • Belum mempunyai bunga sejati (cuma berupa strobilus jantan & betina).
  • Gymnospermae berumah dua hanya memiliki salah satu strobilus (jantan atau betina), sedangkan Gymnospermae berumah satu memiliki kedua jenis strobilus.


Reproduksi
Gymnospermae

Gymnospermae bereproduksi dengan-cara generatif (seksual) dgn membentuk biji. Alat reproduksinya berupa strobilus terbentuk tatkala tumbuhan sudah remaja. Gymnospermae mengalami pembuahan tunggal.

Berikut ini adalah gambar daur hidup gymnospermae (pinus)

Reproduksi Gymnospermae

Gymnospermae dibagi menjadi empat kelas yaitu:

  • Divisi Coniferophyta

Tumbuhan runjung atau konifer (Pinophyta atau Coniferae) adalah sekelompok tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) yg mempunyai runjung (“cone”) sebagai organ pembawa biji. Kelompok ini kini diposisikan selaku divisio tersendiri sesudah dikenali bahwa pemisahan Gymnospermae & Angiospermae dengan-cara kladistik yakni polifiletik.


Kurang lebih ada 550 spesies anggotanya, dgn bentuk berupa semak, perdu, atau pohon. Kebanyakan anggotanya mempunyai tajuk berupa  kerucut dan mempunyai daun yg memanjang (lanset) atau berupa jarum (sehingga diketahui pula sebagai tumbuhan berdaun jarum).


Bentuk daun semacam ini dianggap selaku pembiasaan terhadap habitat nyaris semua anggotanya yg banyak ditemui di wilayah bersuhu relatif sejuk, seperti sekeliling kutub (circumpolar) atau di dataran tinggi.


Tumbuhan runjung kebanyakan tersebar di tempat beriklim sedang. Bentuk daunnya yg sempit sungguh adaptif dgn suhu yg rendah yg menjadi ciri khas tempat tersebut.


Di daerah tropika cuma beberapa jenis yg berkembang di alam & dengan-cara alami menyukai tempat pegunungan yg sejuk. Di Indonesia terdapat beberapa perwakilannya, seperti tusam (Pinus merkusii), sejumlah Araucariaceae mirip damar (Agathis alba) & damar laki-laki (Araucaria cunninghamii), serta beberapa Podocarpus.


  • Divisi Coniferophyta

Cycadophyta ialah divisi dr anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Tumbuhan ini merupakan tumbuhan biji yg primitif, hidup di daerah tropis & subtropis. Di Indonesia kita kenal pakis haji (Cycas rumphii) merupakan tumbuhan hias, akarnya bersimbiosis dgn ganggang biru (Anabaena) yang mampu mengikat nitrogen (Anabaena cycadae).


Daunnya tersusun dlm roset batang, menyirip atau berbagi menyirip. Strobilus jantan & betina terdapat di ujung batang pada pohon yg berlawanan (berumah dua). Tumbuhan yg tergolong dlm divisi Cycadophyta mempunyai ciri khas bentuk yg ibarat palem.


Batang tak mempunyai cabang dgn tangkai daun yg mendukung daun majemuk menyirip. Struktur reproduksi berupa strobilus. Ada pula yg menamakan Cycadophyta selaku palem sagu.


  • Divisi Ginkgophyta

Ginkgophyta merupakan genus tunggal dr salah satu divisio anggota tumbuhan berbiji terbuka yg pernah tersebar luas di dunia. Pada masa kini tumbuhan ini dikenali cuma tumbuh liar di Asia Timur Laut, tetapi sudah tersebar luas di banyak sekali tempat beriklim sedang yang lain selaku pohon penghias taman atau pekarangan.


Bentuk tumbuhan terbaru ini tak banyak berubah dr fosil-fosilnya yg ditemukan. Petunjuk adanya Ginkgo diperoleh dr fosil-fosil berumur dr kala Perm awal (280 juta tahun yg lalu). Pada masa keemasannya, anggota Ginkgoaceae diperkirakan mencakup 16 marga (genera) & merupakan kepingan penting dr vegetasi dunia.


Diperkirakan keanekaragaman ini terakhir menyusut tatkala terjadi periode glasial di permulaan Pleistosen. Akibatnya, pada masa sekarang hanya tinggal satu jenis yg menjadi representasinya, yakni pohon yg dikenal selaku ginkgo.


Berdasarkan kajian cpDNA, populasi yg sukses bertahan yaitu yg tumbuh di wilayah barat daya Cina kini. Dari sini, para rahib Buddhisme menyebarkannya ke aneka macam tempat di Asia Timur Laut.


Tumbuhan ini dimasukkan ke dalam Daftar Merah IUCN semenjak 1997 karena populasi-populasi alami di pedalaman Cina terancam oleh desakan populasi.


Biji ginkgo mampu disantap & diolah menjadi obat. Sejumlah produk kuliner pelengkap mengandung ekstrak biji ginkgo, karena dianggap berkhasiat mempertahankan daya ingat. Secara umum bermanfaat untuk kesehatan otak, memperkuat daya ingat & melancarkan pemikiran darah perifer.


  • Divisi Gnetophyta

Gnetophyta adalah divisi dr anggota Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Di Indonesia umpamanya yakni tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon) yg merupakan anggota dr golongan ini.


Daunnya tunggal, duduknya berhadapan. Batangnya berkayu tanpa susukan resin. Bunga majemuk berupa bulir, keluar dr ketiak daun. Buah & daun muda melinjo mampu disayur, bijinya dibikin emping; & serabut kulitnya untuk pembuatan jala. Gnetophyta merupakan divisi yg dianggap paling maju di antara keempat divisi pada gymnospermae.


Struktur anatomi yg mendekati angiospermae menjadi usulanhal tersebut. Kemiripan tersebut terletak pada struktur pembuluh. Gnetophyta tersebar dr kawasan gurun hingga daerah erat hutan hujan tropis.


Genus Welwitschia merupakan semak gurun yg cukup populer di Afrika. Melinjo (Gnetum gnemon) sepintas tak berlainan dengan angiospermae.


2. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae)

Tumbuhan berbunga atau Anthophyta (“tumbuhan bunga”) atau Magnoliophyta (“tumbuhan sekerabat dgn magnolia”) yaitu golongan terbesar tumbuhan yg hidup di daratan. Namanya diambil dr cirinya yg paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dlm bentuk bunga.


Bunga bahu-membahu yakni modifikasi daun & batang untuk mendukung metode pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup ini pula menjadi ciri khasnya yg lain, sehingga kelompok ini dikenal pula selaku Angiospermae (“berbiji terbungkus atau tertutup”). Ciri yg terakhir ini membedakannya dr kelompok tumbuhan berbiji (Spermatophyta) yg lain: tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).


Nama Angiospermae diambil dr penggabungan dua kata bahasa Yunani Kuno: (aggeion, “penyangga” atau “pelindung”) & (sperma, bentuk jamak untuk “biji”) yg diperkenalkan oleh Paul Hermann pada tahun 1690. Dalam sebagian besar metode taksonomi terbaru, golongan ini kini menempati takson sebagai divisio.


Namun, Sist
em penjabaran APG II & pelanjutnya, Sistem klasifikasi APG III, yg berdasarkan pengelompokan filogeni versi APG, tumbuhan berbunga ditempatkan dlm suatu klad yg tak menempati suatu takson & dinamakan Angiospermae.


2.1 Ciri- ciri Angiospermae

Tumbuhan berbunga dibedakan dr kalangan lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri terwariskan) yg khas dikembangkan oleh golongan ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada kepingan reproduktif. Berikut yakni ciri-ciri tersebut:


  • Bunga

Bunga menjadi penciri yg paling kasatmata & membedakannya dr kelompok tumbuhan berbiji yg lain. Bunga membantu kelompok tumbuhan ini memperluas kesanggupan evolusi & lungkang (ruang prasyarat hidup atau niche) ekologisnya sehingga menjadikannya sangat cocok untuk hidup di daratan.


  • Benang Sari

Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dgn fungsi serupa pada tumbuhan berbiji terbuka (yakni strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk mampu mengikuti keadaan dgn penyerbuk & untuk menangkal pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini pula memperluas jangkauan ruang hidupnya.


  • Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi

Gametofit jantan yg sungguh tereduksi (berada dlm serbuk sari & cuma terdiri dr tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di ketika serbuk sari mencapai organ betina, & pembuahan.


Selang waktu wajar antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24 jam. Pada Gymnospermae waktu yg dibutuhkan untuk hal tersebut mampu mencapai setahun.


  • Karpela menutup rapat bakal biji

Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah pembuahan yg tak diharapkan. Sel sperma akan diatur oleh putik untuk membuahi sel telur (ovum).


Setelah pembuahan, karpela & beberapa jaringan di sekitarnya pula akan menjelma buah. Buah berfungsi adaptif dgn melindungi biji dr perkecambahan yg tak diinginkan & menolong proses penyebaran ke wilayah yg lebih luas.


  • Ukuran gametofit betina sangat tereduksi

Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina pula sangat berkurang menjadi hanya tujuh sel & terlindung dlm bakal biji. Ukuran yg mengecil ini menolong mempercepat perkembangan hidup tumbuhan.


Hanya golongan Angiospermae yg mempunyai sikap semusim dlm proses kehidupannya. Perilaku ini menjadikannya sangat mudah menjelajah lungkang yg jauh lebih luas.


  • Endosperma

Pembentukan endosperma pada biji yakni ciri khas Angiospermae yg sangat mendukung adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dgn cadangan masakan dlm perkembangannya. Endosperma dengan-cara fisiologis pula memperkuat daya serap biji akan hara yg dibutuhkan tumbuhan muda dlm perkembangannya.


Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi seluruh tumbuhan berbunga dgn biji yg terbungkus dlm kapsula, & dipertentangkan dgn Gymnospermae selaku tumbuhan berbunga dgn buah achene atau berkarpela terbelah.


Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap selaku biji & “terbuka”. Kedua ungkapan ini digunakan oleh Carolus Linnaeus dgn pengertian yg sama tetapi dipakai selaku nama-nama dr kelas Didynamia.


Ketika Robert Brown pada tahun 1827 memperoleh bakal biji yg benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas & tumbuhan runjung, ia menunjukkan nama Gymnospermae bagi kedua golongan tumbuhan ini.


Tahun 1851 Wilhelm Hofmeister menemukanperubahan-pergeseran yg terjadi pada kantung embrio dr tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda).


Hasil penemuan ini mengakibatkan Gymnospermae sebagai kelas yg sungguh-sungguh berlainan dr dikotil, & istilah Angiospermae mulai dipraktekkan untuk semua tumbuhan berbiji yg bukan kedua kelompok yg disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yg masih bertahan sampai sekarang.


Dalam metode taksonomi modern, golongan tumbuhan berbunga diposisikan pada banyak sekali takson. Selain Angiospermae, kalangan ini disebut pula dengan Anthophyta (“tumbuhan bunga”). Sistem Wettstein & Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio.


Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dlm subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, & Rosopsida. Sistem Takhtajan & tata cara Cronquist memasukkan kalangan ini ke dlm tingkat divisio dgn nama Magnoliophyta.


Sistem Dahlgren & tata cara Thorne (1992) memakai nama Magnoliopsida & meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem pembagian terstruktur mengenai yg paling tamat, mirip metode APG (1998) & tata cara APG II (2003), tak lagi menjadikannya sebagai satu golongan takson tersendiri melainkan selaku suatu klade tanpa nama botani resmi dgn nama Angiospermae (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tak resmi).


Berdasarkan jumlah keeping bijinya Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yakni:


  • Kelas Dicotyledoneae (Magnoliopsida)

Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) yaitu segolongan tumbuhan berbunga yg mempunyai ciri khas yg sama: mempunyai sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk semenjak dlm tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi dua kelompok besar, yakni tumbuhan berkeping biji dua & tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil).


Sejumlah sistem pembagian terstruktur mengenai tumbuhan yg kuat, seperti metode Takhtajan & sistem Cronquist mengakui golongan ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dgn menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN).


Kelas Magnoliopsida dipakai selaku nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida yaitu nama yg digunakan untuk menggantikan nama yg digunakan tata cara klasifikasi yg lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas “tumbuhan berdaun lembaga dua” atau “tumbuhan dikotil“).


Sistem pembagian terstruktur mengenai APG II, yg perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tak mengakui golongan ini lagi lantaran bersifat parafiletik: tak utuh jikalau tumbuhan berbiji tunggal tak dimasukkan. Lebih jauh lagi, metode ini mendapatkan bahwa
dlm golongan ini terdapat paling tak tujuh klade yang berbeda dengan-cara genetik.


Tumbuhan dikotil mempunyai beberapa suku, antara lain:

(a) Suku getah – getahan (Euphorbiaceae), apabila dilukai serpihan tubuhnya akan mengeluarkan getah berwarna putih.

Contoh : Manihot utilissima (ketela pohon), Havea Brasiliensis (karet)

(b) Suku kacang – kacangan (Papilionaceace), cirinya mahkota bunga berupa kupu – kupu, buahnya polong & sering ditemukan bintil akar.

Contoh : Arachis hypogaea (kacang tanah), Vigna sinensis (kacang panjang)

(c) Suku terung terungan (Solanaceae), cirinya bunga berupa bintang, terompet, buah buni /buah kotak dgn lapisan dlm berair atau berdaging.

Contoh : Solanum lycopersicum (tomat), Capsicum annum (cabe)


  • Kelas Monocotyledoneae (Liliopsida)

Tumbuhan bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) ialah salah satu dr dua kalangan besar tumbuhan berbunga yg dengan-cara klasik diajarkan; kelompok yg lain ialah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil.


Ciri monokotil yg paling khas yakni bijinya tunggal lantaran hanya memiliki satu daun lembaga, berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar & berupa pita.


Kelompok ini diakui selaku takson (selaku kelas maupun subkelas) dlm berbagai metode klasifikasi tumbuhan & mendapat berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida dan Liliidae.


Berdasarkan analisis filogeni, golongan ini dimengerti bersifat monofiletik atau holofiletik. Sistem klasifikasi APG II mengakui monokotil sebagai klad yang disebut Monokotil. Kelompok tumbuhan ini mencakup banyak sekali tumbuhan paling berguna dlm kehidupan insan.


Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan, dekorasi, busana, media penulisan, zat pewarna, & sebagainya.


Terdapat sekitar 50 ribu sampai 60 ribu jenis yang sudah diketahui ; menurut IUCN terdapat 59.300 jenis. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan) adalah suku yang memiliki anggota paling besar dlm dunia tumbuhan berbunga, dgn 20 ribu jenis.


Anggota suku padi-padian (Poaceae atau Graminae) diketahui sebagai suku dgn areal penanaman paling luas di dunia lantaran nilai pentingnya selaku sumber bahan pangan.


Suku-suku yang lain yg tak kalah penting yaitu suku pinang-pinangan (Arecaceae atau Palmae), suku bawang-bawangan (Alliaceae), suku temu-temuan (Zingiberaceae), & suku pisang-pisangan (Musaceae). Banyak pula di antaranya yg dibudidayakan selaku tumbuhan hias.


Peranan Tumbuhan Berbiji

Berikut ini terdapat beberapa peranan tumbuhan berbiji, antara lain selaku berikut:

  1. Sebagai masakan pokok, teladan : gandum, padi, jagung & sagu.
  2. Sayuran, selaku sumber serat & protein, teladan : kacang, tomat, kol, wortel, kentang.
  3. Sebagai bahan sandang, contoh : kapas & rami.
  4. Sebagai materi bangunan & perabotan, teladan : jati, meranti, & sana keling.
  5. Sebagai bahan obat-obatan, pola : kumis kucing, mengkudu, daun ilahi & adas.
  6. Sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida & sumber oksigen, pola : angsana, jati, mahoni, & pinus.
  7. Untuk dekorasi, upacara budbahasa, keagamaan serat kosmetik. pola : aneka macam bunga.


Contoh Tumbuhan Berbiji

Berikut ini terdapat beberapa acuan tumbuhan berbiji, antara lain sebagai berikut:

1. Contoh Tumbuhan Berbiji Terbuka

Contoh:

  1. Pinus densiflora (pinus merah Jepang)
  2. Casuarina equisetifolia (cemara laut)
  3. Gnetum gnemon (melinjo)
  4. Ginkgo biloba
  5. Picea abies (pohon spruce)


2. Contoh Tumbuhan Berbiji Tertutup

Contoh:

  1. Zea mays (jagung)
  2. Oryza sativa (padi)
  3. Mangifera indica (mangga)
  4. Carica papaya (pepaya)
  5. Durio zibethinus (durian)


Daftar Pustaka:

  1. Sumarwan, dkk. 1994. IPA Biologi SMP jilid 1. Erlangga, Jakarta.

  2. Marthin, H. 2002. Biologi SLTP Kelas 1. Depdiknas, Jakarta.

  3. Daryanto. 2013. Menyusun Modul. Gava Media, Yogyakarta.


Demikianlah pembahasan mengenai Tumbuhan Berbiji – Ciri, Struktur, Reproduksi & Klasifikasi mudah-mudahan dgn adanya ulasan tersebut mampu memperbesar pengetahuan & pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

  Struktur Organisasi Kehidupan Yang Paling Kecil Ialah