Fabel adalah : Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur Teks, Contoh

Fabel yakni : Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur Teks, Contoh – Orang bau tanah umumnya membacakan cerita terhadap anaknya sebelum tidur sebagai pengantar tidur. Banyak jenis kisah yang mampu diceritakan orang tua kepada anakanya, salah satunya adalah kisah binatang. Berbicara perihal kisah hewan, tahukah anda bahwa cerita hewan tersebut mempunyai keutamaan?. Mari kita bahas disini.

Dongeng yang menampilkan binatang selaku peran khususnya disebut fabel, lazimnya menjinjing pesan-pesan moral bagi insan. Mulai dari rasa tanggung jawab, kejujuran, sikap dan lain sebagainya. Namun masih aneka macam yang belum memahaminya. Disini akan kita diskusikan secara rincian dan lengkap perihal hal tersebut.

Fabel ialah : Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur Teks, Contoh

Mari kita bahas bareng perihal Fabel mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenisnya, struktur teks dan contohnya.

Pengertian Fabel

Fabel yakni dongeng dongen yang tokoh-tokohnya di perankan oleh hewan. Tokoh hewan ini berperaan sepatutnya mirip manusia, mulai dari berbicara, berpikir, bersikap, emosi, dan juga dapat berinteraksi samahalnya seperti manusia kebanyakan. Biasanya fabel dibentuk dengan tujuan untuk mendidik bawah umur, biar anak mampu menjadi lebih baik dalam kehidupan aktual dengan mencontek beberapa tokoh yang memerankan tugas yang bagus. Kenapa tokoh binatang menjadi pilihan untuk mendidik bawah umur? Karena kebanyakan belum dewasa suka dengan tokoh-tokoh mirip hewan, terlebih lagi karakternya dibuat menjadi lucu.

Ciri-ciri Fabel

Fabel memiliki ciri-ciri sendiri, karena penikmat fabel ini adalah dari golongan belum dewasa. Maka fabel memiliki cirinya sendiri. Berikut ciri-ciri fabel.

  • Tema cerita fabel didominasi perihal kekerabatan sosial.
  • Tokoh yang berperan dalam cerita fabel ialah para binatang.
  • Watak yang digambarkan oleh para tokoh (hewan) di dalam fabel mirip huruf insan seperti baik, buruk, penyabar, pemarah, suka membantu, ringan tangan, keras kepala, pintar, egois, dan sebagainya.
  • Tokoh dalam kisah fabel yang diceritakan oleh para binatang dapat berperilaku mirip insan mulai dari berfikir, berkomunikasi dan juga tingkah lakunya.
  • Sudut pandang dari cerita febel ialah orang ke tiga.
  • Jalan kisah yang terdapat pada fabel ialah alur maju (runtut, dari awal hingga selesai).
  • Konflik yang terdapat dalam cerita fabel mencakup urusan ihwal dunia hewan layaknya dalam kehidupan manusia.
  • Fabel dilengkapi dengan penggunaan latar kawasan (hutan, sungai, gunung, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional.
  • Ciri bahasa di dalam fabel bersifat naratif (berurutan), berupa dialog yang mengandung kalimat eksklusif, dan memakai bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
  • Mengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca.

Jenis-jenis Fabel

Dilihat dari waktu kemunculannya fabel terbagi dalam dua jenis adalah jenis fable klasik dan fabel modern, mari kita diskusikan.

Fabel Klasik

Fabel klasik yakni suata dongeng yang memang sudah ada pada zaman dahulu namun tidak dimengerti waktu kemunculan dari cerita tersebut. Cerita ini diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi oleh orang bau tanah kepada anaknya dan selalu terhubung ke generasi selanjutnya. Dongeng klasik yang sering kita dengar lazimnya dimainkan oleh kancil, rusa, sapi dan kerbau.

Ciri-ciri fabel klasik

  • Ceritanya pendek
  • Tema sederhana
  • Kental dengan pesan-pesan tabiat
  • Sifat hewani tokoh hewan masih melekat

Fabel Modern

Fabel modern yaitu suatu cerita yang muncul dalam waktu yang belum cukup lama dan ceritanya sengaja ditulis oleh pengarang untuk ekspresi kesastraan. Tak sedikit juga yang dibentuk menurut keadaan yang dikala ini yangbelum usang telah terjadi. apabila dilihat dari jumlahnya, fabel terbaru relatif lebih banyak dibandingkan fabel klasik. Tokoh hewan dalam dongeng fabel modern lazimnya lebih beragam, bisa dari binatang apa saja mualai dari ular, burung, singa, ikan dan lain-lain.

Ciri-ciri fabel terbaru

  • Cerita variatif (bisa panjang mampu pendek)
  • Tema tidak sederhana alias rumit
  • Terkadang berupa epik atau saga
  • Karakter setiap tokoh unik

Struktur Teks Cerita Fabel

Secara biasa teks kisah fabel dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

  1. Orientasi

    Adalah bab yang berisi dengan pengenalan tokoh, latar kawasan dan waktu, selanjunya awalan masuk ke tahap yang selanjutnya.

  2. Komplikasi

    Yaitu tokoh utama berhadapan dengan persoalan. Bagian ini adalah bagian dari inti dongeng fabel tersebut, Bagian yang memang sengaja harus dibentuk, pokok dilema dari kisah.

  3. Resolusi

    Ini ialah kelanjutan dari komplikasi yakni pemecahan problem. Masalah yang sudah dibuat dalam komplikasi, mesti dipecahkan disini dengan cara yang kreatif.

  4. Koda

    Ini berisi pergeseran yang terjadi pada setiap tokoh yang bermain dan pelajaran yang bisa kita petik dari dongeng tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Fabel

Berikut yaitu kaidah kebahsaan yang terdapat pada teks fabel diantaranya sebagi berikut:

  • Kata Kerja

Salah satu kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks kisah fabel yakni adanya kata kerja. Kata kerja yang terdapat dalam dongeng fabel dikelompokkan menjadi dua bab, yakni kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif.

Transitive Active Verbs, yakni sebuah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, contohnya untuk menahan, mengangkat.

Intransitive Active Verbs, merupakan kata kerja aktif yang tidak membutuhkan objek dalam kalimatnya, contohnya diam.

  • Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang

Dalam teks kisah fabel, acap kali terdapat penggunaan artikel si dan sang. Berikut ini yaitu penggunaan artikel si dan sang dalam teks fabel.

Contoh:

  1. Sang kancil sedang menimbang-nimbang untuk memecahkan masalah si simpanse dan kura-kura.
  2. “Aku lah adalah kepompong yang dahulu sering kamu ejek,” kata si kupu-kupu.

Aturan penulisan si dan sang terpisah dari kata-kata yang diikutinya. Penggunaan kata si dan sang ditulis dengan karakter kecil, bukan aksara kapital. Perhatikan teladan penggunaan dalam kalimat tersebut.

  • Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu

Dalam teks cerita fabel, keterangan daerah dan waktu lazimnya dipakai untuk membangkitkan suasana. Untuk informasi tempat, umunya kata depan dalam dan informasi waktu umumnya digunakan kata depan dari atau kata-kata yang menunjukkan isu waktu.

Contoh:

  1. Konon pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan di taman.
  2. Suatu sang semut berjalan kembali ke taman. Karena hujan, ada genangan lumpur dimana-mana.

  • Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya

Kata-kata lalu dan lalu mempunyai arti yang sama. Kata tersebut dipakai selaku penghubung antara kalimat dan intrakalimat. Kata akhirmya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan menuntaskan berita dalam paragraf atau teks.

Contoh:

  1. Lalu sang monyet memegang rabting itu.
  2. Kemudian, sang simpanse erterimakasih kepada gajah.
  3. Akhirnya, sang semut berjanji tidak akan mengganggu dan jahil kepada penghuni hutan lagi.

Pengertian Fabel, Ciri, Jenis, Struktur Teks & Contoh Fabel

Contoh Fabel

Ini yakni acuan sederhana dari fabel. Silakan dibaca.

Kelinci dan Siput

Pada jaman dahulu terdapat dua binatang yang hidup dihutan yang luas. Binatang itu ialah kelinci dan siput. Kelinci tersebut memiliki sifat sangat arogan dan pemarah. Bahkan sang kelinci sering meremehkan hewan hewan yang lain. Ketika ia berjalan jalan disekitar hutan, kelinci tersebut berjumpa dengan sang siput yang berlangsung dengan lambat. Kelinci berkata, “Siput, apa yang kamu lakukan disini?” Siput menjawab, ”Aku sedang mencari penghidupan.” Kelinci itu malah marah alasannya menerka siput itu cuma akal-akalan mencari nafkah. Siput menjajal menjelaskan maksud dari jawabannya itu, namun kelinci itu tetap marah bahkan ia mengancam akan menginjak tubuh sang siput.

Akhirnya siput menantang tubruk kecepatan dengan kelinci. Mendengar tantangan tersebut sang kelinci marah besar. Dia mendapatkan proposal siput dan berkata dengan lantang bahwa hewan lain akan menyaksikan perlombaan antara kelinci dan siput. Hari perlombaan pun sudah tiba, kelinci dan siput berlomba saipa yang akan mencapai garis finis apalagi dahulu. Namun sebelumnya siput punya nalar untuk meminta siput lain berada di titik-titik lintasan balap sampai finis. Hal ini dikarenakan cangkang semua keong memiliki kesamaan, sehingga binatang lain tidak akan curiga. Sang kelinci itu melompat dengan capat dan lari meninggalkan sang siput di garis start. Akhirnya planning siput itu berlangsung mulus dan pada karenanya siput itu menjadi pemenang padahal temannya yang masuk garis finis. Dengan kemenangan tersebut, siput menciptakan kelinci tidak terlalu arogan dan tidak terlampau marah.

“Pesan moral yang terkandung dalam carita tabel di atas adalah jangan suka meremehkan orang lain dengan keangkuhan kita. Kesombongan itulah akan membuat kita rugi dan menyesal dikemudian hari”.

Demikianlah pembahasan kita kali ini perihal Fabel yaitu : Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur Teks, Contoh. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Sekian dan terimakasih.

  Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi