Pengendalian sosial menjadi salah satu bentuk perbuatan sosial yg wajib dikerjakan oleh lembaga sosial ataupun kemasyarakatan di Indonesia. Hal ini karena berhubungan dgn tata cara sosial terkait dgn keteraturan hidup mudah-mudahan sesuai dgn tujuan.
Oleh sebab itulah terdapat berbagai bentuk, sifat, & tahapan yg ada di dlm pengendalian sosial mudah-mudahan dapat mengurangi terjadinya sikap-perilaku yg tergolong menyimpang dr nilai & norma di masyarakat.
Daftar Isi
Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial yaitu serangkaian sikap yg dilaksanakan oleh insititusi formal atau informal dlm penduduk selaku upaya membuat social equilibrium (keseimbangan sosial) atas banyak sekali penyimpangan-penyimpangan yg dilaksanakan individu & kelompok.
Tindakan ini dijalankan oleh setiap negara berdaulat dlm pengendalian sosial ini dianggap selaku pengontrol kesimbangan hidup antara aturan yg dilakukan dgn implementasi penduduk . Oleh alasannya itulah tergolong warga negara Indonesia menjalankan dengan-cara sarat aturan pengendalian ini dlm bermacam-macam bentuknya.
- L.berger, Pengendalian sosial yakni proses atau cara yg dikerjakan oleh penduduk untuk membuat banyak sekali bentuk ketertiban dr setiap anggotanya yg membangkang atau tak mematuhi peraturan yg berlaku. Pengendalian sosial umumnya bisa dilakukan oleh antar individu, individu dgn kelompok, kelompok dgn kelompok, & kelompok dgn individu.
- Horton, Arti pengendalian sosial yakni segala cara atau tahapan yg dikerjakan oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga setiap anggotanya bisa melakukan banyak sekali perilaku yg membuat suasana kondusif atau sesuai dgn cita-cita kelompok penduduk tersebut.
- Joseph S. Roucek, pengendalian sosial ialah proses yg dilakukan dgn perencanaan atau tak dijadwalkan sebelumnya untuk membujuk, mengajarkan, & memaksa individu agar bisa mengikuti keadaan dgn setiap kebiasaan-kebiasaan & nilai sosial yg ada dlm contoh kelompok sosial penduduk .
Bentuk Pengendalian Sosial
Beragam jenis dr pengendalian sosial yg ada dlm masyarakat, antara lain sebagai berikut;
-
Formal
Bentuk pengendalian sosial formal adalah pengendalian yg dilaksanakan dengan-cara resmi oleh lembaga kemasyarakatan negara pada seseorang/kelompok yg melakukan pelanggaran, dgn mempertimbangkan aspek-aspek aturan masyarakat yg memiliki legalitas terang.
Kekuatan dlm pengendalian ini tak bisa terbatantahkan, lantaran nyaris smeua sikap penduduk menyetujuinya selaku konsensus bersama-sama.
Misalnya saja wacana adanya diskriminasi agama yg dilaksanakan oleh beberapa oknum-oknum yg tak bertangung jawab.
Atas keadaan inilah setiap negara memberikan hukum terang, dgn pasal perundang-permintaan ataupun atas dasar Pancasila. Bahkan sebab adanya insiden ini untuk mengatasinya pemerintah menenamkan sikap dlm arti toleransi beragama.
-
Informal
Jenis pengendalian sosial yg berikutnya yaitu informal yg mempunyai karakteristik tak tertulis akan tetapi menerima teguran keras penduduk . Penjalanan pengendalian ini paling lama dianut masyarakat, lantaran setiap orang pertamakali akan merasakan fenomena sosial tatkala ia bergabung di dlm lingkungannya.
Contoh yg menjadi salah satu jenis pengendalian sosial informal misalnya saja celaan masyarakat yg diberikan pada tetangga kerana ia melaksanakan tindakan kriminal, mirip mencuri, sabung ayam, bermaian judi, mabuk-mabukan, & lain sabagianya.
Atas tindakan tersebut masyarakat mempunyai sisi negatif yg berakibatkan pada kurangnya pandangan faktual yg dilakukan oleh individu yg bersangkutan. Atas dasar inipulalah celaan yg diberikan bisa dikategorikan selaku pengendalian sosial.
Sifat Pengendalian Sosial
Sifat dlm penerapan pengendalian sosial, antara lain selaku berikut;
-
Preventif
Preventif yaitu jenis pengendalian sosial tanpa kekerasan dgn cara mengantisipasi prilaku penyimpangan sebelum dikerjakan oleh seseorang dlm masyarakat. Prilaku ini mengindikasikan penting pencegahan sebelum pelanggaran.
Contoh penerapan dlm sifat preventif dlm pengendalian sosial misalnya saja adanya adanya seorang anak yg dimasukan pondok pesantren untuk berguru Ilmu Agama dgn baik, salah satu tujuan penanaman pendidikan tersebut ialah supaya anak dapat membedakan mana yg baik & buruk.
-
Reprensif
Represif adalah jenis pengendalian sosial dgn cara paksaan atau kekerasan yg dilaksanakan pihak berwajib (polisi). Pengendalian ini diwjudkan dlm upaya menunjukkan hukuman pada seseorang yg sudah melanggar konsensus yg telah disepakati.
Tujuan dr adanya penerapan dlm pengendalian ini salah satunya supaya bisa memulihkan kondisi mirip sebelum terjadinya tindakan penyimpangan-penyimpangan dlm masyarakat. Oleh karenanya sering kali pengendalian ini dikelola dlm undang-undang kenegaraan.
Contoh yg menjadi salah satu bentuk pengendalian sosial ini contohnya saja adanya perbuatan prilaku dlm arti korupsi yg dikerjakan seseorang atas dasar mementingkapan kepentingan pribadi. Prilaku ini pribadi mendapatkan hukuman setimpal.
Meskipun pada proses penarapan dlm pengebdalian ini tak aka nada unsur keikhlasan dr para pelaku akan tetapi tetap saja perbuatan ini dilaksanakan selaku wujud komitmen bersama untuk mementikkan asas-asas aturan yg telah berlaku.
Tahapan Pengendalian Sosial
Beberapa tindakan yg dijalankan sebagai dasar tahapan pengendalian sosial, antara lain;
-
Pengawasan
Tahapan pertama yg dijalankan dlm pengendalian sosial penduduk ini ialah tahap pengawasan dgn ciri khas mengedepankan rekomendasi-usulan yg baik, pada segenap anak didik ataupun para pejabat pemberintah agar tak melaksanakan penyimpangan.
-
Perilaku
Selanjutnya dlm penerapan tindakan sosial ini dijalankan dgn langkah penilaian terhadap prilaku yg dijalankan seseorang dlm keseharian. Proses ini dicermati dengan-cara seksama dgn pengawasan utamanya dr lingkungan sekitar.
-
Hukuman
Hukuman selaku dasar dlm proses penerapan penyimpangan sosial masyarakat, eksekusi ini bisa terjadi karena prilaku dilakukan sudah tak sesuai dgn aturan-aturan keseharian amsyarakat, sehingga menyebabkan setiap masyarakat wajib untuk melaksanakan penindakan.
-
Penindakan
Terkahir dlm penerapan sebagai proses penyimpangan sosial ialah penindakan. Penindakan ini wujud implementasi penduduk dlm penggambarannya untuk menyesuaikan pada aturan yg ada, sehingga kembali penduduk menajdi tertib & tak terjadi kegaduahan.
Serangkaian informasi tentang bentuk pengendalian sosial, sifat, & tahapannya diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kehidupan penduduk sejatinya menginkan adanya keteraruran yg dapat mendorong tujuan kedamaian serta kebahagiaan dlm menjalani proses kesaharian.
Itulah saja artikel yg bisa dibagikan pada semua golongan berkenaan dgn macam pengendalian sosial di penduduk , sifat, & proses tahapannya. Semoga menawarkan pengetahuan bagi seluruhnya.