√ Pentingnya Undak Usuk Basa dalam Percakapan Bahasa Sunda

wargamasyarakat.org, Salam Haneut! Dalam bahasa Sunda baku dikenal perumpamaan undak usuk basa atau tatakrama dlm bertutur kata biar genah tur merenah kadéngéna. Apakah undak usuk basa itu penting dlm percakapan?

Fungsi utama bahasa apapun ialah selaku alat komunikasi. Kalau melihat fungsinya, maka yg penting yakni pesan penutur tersampaikan dgn baik sehingga dapat dipahami lawan bicara. Dengan kata lain, ‘yang penting pihak-pihak yg berkomunikasi saling mengerti maksud masing-masing’.

Dalam bahasa Sunda ada sedikit beda. Berbicara dgn bahasa Sunda anu bener tur merenah sangat perlu memakai undak usuk basa. Tanpa itu, orang Sunda mampu ‘dicap’ tak sopan atau dlm bahasa Sundanya disebut culangung atau calutak.

Orang tua dahulu selalu berpesan untuk senantiasa menjaga tata titi duduga peryoga yg artinya mempertahankan akhlak & sopan santun.

Undak usuk basa dapat membedakan pilihan kata yg tepat untuk babaturan (teman), saluhureun (guru, orang tua, atasan, dll), & sahandapaeun (anak, murid, bawahan, adik, dll).

Baca juga: Daftar Kata Undak Usuk Basa Sunda

Dalam undak usuk basa ada tingkatan bahasa bernafsu, loma, & lemes. Basa Sunda lemes pula dibedakan atas basa lemes keur sorangan (halus untuk langsung) & lemes keur batur (halus untuk orang lain).

Percakapan tanpa undak usuk basa tetap sah, tetapi akan ada ‘kesan negatif’ di musuh bicara. Bicara memakai bahasa loma dgn sobat atau orang yg sudah akrab tak dinilai kasar. Namun jikalau bahasa loma diucapkan pada guru, ustadz, orangtua, atau orang yg dihormati itu rasanya jadi kasar & tak sopan.

Orang yg bicara loma pada saluhureun atau orang yg dihargai dlm tradisi Sunda dinilai teu nyakola & teu sopan (tidak punya budbahasa).

  √ Bedanya Meureun dan Panginten dalam Bahasa Sunda

Sebaliknya, memakai bahasa lemes pada sobat yg telah bersahabat mampu menimbulkan rasa canggung atau seolah ada jarak.

Baca juga: Tatakrama Bahasa Sunda & Contoh Kalimatnya

Bahasa Sunda memang terdiri atas macam-macam dialek (bahasa wewengkon). Undak usuk basa di wilayah Priangan dianggap penting, tetapi mungkin tak mengikat pada dialek lain. Artinya sebuah kata dinilai bergairah di Priangan, belum pasti kasar di daerah lain.

Dengan begitu, sesama orang Sunda mesti saling menghargai & memahami perbedaan bahasa wewengkon masing-masing.