wargamasyarakat.org, Sampurasun baraya! Di dlm bahasa Sunda terdapat berbagai ungkapan & peribahasa; baik yg bersifat pepatah, pujian, maupun sindiran.
Jika ananda ingin memuji seseorang atau sesuatu, ananda bisa menyaksikan misalnya di postingan simkuringtentang kata-kata kebanggaan dlm bahasa Sunda & artinya.
Atau jika ananda ingin menyindir, silakan baca postingan simkuringsebelumnya ihwal kata-kata sindiran dlm bahasa Sunda & artinya.
Pada postingan ini simkuringakan kembali mengulas perihal istilah Sunda yg berisi ihwal sindiran halus bagi orang yg sayang kalau ada uang, yaitu béla didaging atau béla di daging.
Dafar Isi
Daftar Isi
Arti bela didaging
Béla didaging memiliki dua makna, yakni makna konotasi atau makna sebenarnya & makna denotasi atau makna kiasan.
Makna konotasi béla di daging
Berdasarkan arti kata menurut kamus atau makna konotasi, béla didaging adalah:
Béla artinya membela. Menurut KBBI, membela artinya menjaga baik-baik, memelihara, atau merawat.
di daging terdiri dr dua kata, yaitu di & daging. Di artinya kata depan untuk menandai daerah, sedangkan daging yaitu gumpal lunak yg terdiri atas urat-urat yg terdapat pada badan insan & hewan.
Jika dirangkai, arti konotasi béla di daging ialah merawat di daging. Jika diartikan berdasarkan kamus seperti tadi jelas akan membingungkan.
Makna denotasi béla didaging
Béla didaging merupakan kiasan yg artinya mempertahankan atau merawat pasangan (suami atau istri) tatkala pasangan sedang baik-baik saja. Misalnya tatkala pasangan sedang sukses, banyak duit, sehat, & hal-hal menggembirakan lainnya. Tetapi jika pasangan jatuh melarat, miskin, sakit-sakitan, atau mengalami keadaan tak baik ditinggalkan.
Arti kiasan béla di daging kurang lebih sama dgn peribahasa Indonesia “ada uang kakak sayang tak ada uang kakak ditendang”.
Contoh kalimatnya
Tong béla didaging ka salaki téh, kudu sapapait samamanis.
Artinya: Jangan cinta/merawat suami tatkala berhasil aja, harus sama-sama tatkala pahit maupun anggun.
Baca juga: 227 Ungkapan & Peribahasa Sunda & Artinya
Demikianlah penjelasan singkat ihwal perumpamaan Sunda yg berisi sindiran sekaligus bisa dijadikan pepatah untuk orang yg mau enaknya saja. Semoga bermanfaat.